JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(9/11/2017), kenaikan harga emas sepertinya dipertanyakan lebih jauh pada perdagangan hari ini ketika situasi geopolitik di dunia telah menggiring keinginan emas untuk bisa mendekati level psikologisnya di $1300 pertroy ounce. adalah sesuatu yang berat terjadi ketika bayang-bayang data ekonomi AS yang terus membaik di beberapa hari mendatang masih bisa membatasi ruang beli emas.
Seperti kita ketahui tiadanya data ekonomi AS serta pernyataan Trump dan keinginan diundurnya reformasi pajak AS membuat greenback mendapatkan tekanan yang sempurna dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,80 atau 0,45% di level $1281,60 pertroy ounce.
Tren pergerakan emas nampaknya pekan ini masih di area yang range terbatas karena memang data-data ekonomi AS pasca NFP biasanya memang tidak ada yang kruisial sehingga emas membutuhkan dorongan atau pertahanannya agar tidak mengalami saat-saat aksi ambil untung sejenaknya oleh greenback.
Gambaran tenaga kerja AS nanti malam akan dilihat kembali dengan adanya data klaim pengangguran mingguannya. Apakah akan membuat rekor terendah kembali seperti pekan lalu ataukah tidak. Bila ada kejutan lagi, maka greenback ada peluang dorongan penguatannya lagi dan emas dalam tekanan, itupun dengan catatan terhadap kegiatan Presiden Trump yang tidak menghebohkan lagi seperti kemarin.
Perjalanan Trump kali ini memang akan membawa beberapa agenda oenting AS-China, dimana sisi politiknya Trump ingin China segera menyadarkan Korea Utara untuk tidak membuat ulah yang membikin Semenanjung Korea memanas seperti beberapa bulan lalu.
Pasar juga ingin agar agenda ekonomi AS-China juga beres terhadap tuduhan Trump bahwa China melakukan manipulasi perdagangannya sehingga tidak menimbulkan gejolak seperti awal tahun ini. Selain itu, diharapkan juga bahwa Trump tidak membuat situasi Timur Tengah memanas seperti awal pekan lalu, karena ditengarai bahwa Trumplah sumber kericil-kericil kecil panasnya Arab-Iran tersebut.
Sejauh ini memang diyakini tidak akan merubah peta kekuatan ancaman greenback terhadap emas, tetapi kesadaran bahwa inflasi yang masih rendah memang harus tetap diperhatikan sungguh-sungguh bagi investor greenback bahwa kenaikan suku bunga the Fed memang harus terjadwal dan mempunyai kewaspadaan tinggi. Apalagi harga minyak yang merupakan salah satu komponen penting pendongkrak inflasi mulai dipercaya ekonom dunia mempunyai tren harga yang membaik hingga 3 tahun kedepan.
Hal ini membuat pandangan bahwa inflasi AS dipercaya akan mulai menampakkan sisi kenaikannya di beberapa waktu kedepan dengan terus melejitnya harga minyak tersebut, sehingga jika inflasi meninggi, maka kesempurnaan kenaikan suku bunga the Fed memang makin terbuka adanya, apalagi sisi pertumbuhan ekonominya sangat sulit untuk dibendung kelajuannya dengan tambahan paket bantuan fiskal berupa reformasi pajaknya.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: CNN Money