Kenaikan Harga Emas Cukup Sulit Dilakukan Kembali

0
485

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(18/1/2018), kenaikan harga emas cukup sulit dilakukan kembali pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi ambil untung yang sepertinya akan berlanjut dari semalam namun masih tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce serta diharapkan ada dorongan sentimen investor yang ingin terjadinya penguatan dolar AS pasca Beige Book dini hari tadi.

Hal ini membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $3,10 atau 0,21% di level $1326,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,15 atau 0,88% di level $17,04 per troy ounce.

Sentimen negatif emas ini diakibatkan hasil laporan aktivitas bisnis 12 cabang the Fed yang tertuang di dalam Beige Book menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih akan tetap 3 kali dengan keyakinan bahwa reformasi pajak yang baru belum menampakkan sifat pendorong membaiknya kinerja ekonomi AS secara keseluruhan.

Namun sebagian besar distrik yakin bahwa sifat dari reformasi pajak ini akan tetap menjaga kinerja PDB AS akan lebih baik dan inflasi ada kesempatan untuk menunjukkan tren peningkatannya karena tren upah juga menunjukkan peningkatannya.

Pelemahan emas juga didukung oleh keluarnya data aktivitas manufaktur AS yang membaik dimana data kapasitas terpasang tahunannya terbaik sejak 2010 dan produksi industri terbaik sejak 2 tahun lalu. Data yang membaik ini memang di luar dugaan karena Desember lalu kondisi cuaca di AS sangatlah buruk dengan badai salju yang berkepanjangan

Selain itu, sisi aksi ambil untung emas juga cukup terasa karena seperti kita ketahui bahwa sejak akhir Desember lalu, harga emas sudah mengalami penguatan harga yang cukup signifikan sekitar 4% dan semalam koreksi ini juga dibantu oleh naiknya suku bunga Kanada dari 1% menjadi 1,25%, sebagai bentuk mengejar suku bunga the Fed. Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.

Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga dan pengurangan paket stimulus beberapa bank sentral dunia lainnya yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan the Fed di Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang diperkirakan pada awal tahun depan dengan potensi penghapusan paket stimulus di 6 bulan kedepan. Sedang Uni Eropa September ini.

Namun jelang Lunar Year atau Tahun Baru China di tahun ini, juga akan menandai bahwa harga emas harusnya menguat karena sisi permintaan emas akan naik untuk memenuhi kebutuhan di China tersebut. Dilaporkan juga bahwa impor emas India juga mengalami kenaikan.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC