Sempat mengecewakan pada 2021, emas berusaha keras memulai tahun 2022 dengan catatan positif dan dibuka di level 1.829 bahkan sempat menyentuh level tertingginya di level $1.831 sejak pembukaan sesi Asia hari Senin. Dengan upaya itu, logam kuning tersebut mendukung sentimen risk appetite pasar di tengah minimnya kalender ekonomi di beberapa pasar menjelang laporan penting mingguan.
Emas masih belum terlihat mencatat pergerakan yang signifikan cukup besar, bahkan cenderung melemah dan membentuk level bawah hari ini di area 1.822. melemahnya emas di awal pekan dan tahun baru ini tak lepas dari dolar AS yang bergerak menguat meski tanpa katalis tertentu.
Indeks dolar sejak awal perdagangan tahun baru ini cukup agresif dan berhasil bukukan level atas di 95.860 setelah di buka di level 95.600. indeks dolar saat ini naik dan diperdagangkan di level 95.800
Sebagian besar pasar keuangan masih ditutup karena perayaan Malam Tahun Baru yang dimulai di Asia, meskipun pasar saham AS akan dibuka sementara pasar obligasi akan ditutup lebih awal. Namun, tidak ada data makroekonomi yang akan dipublikasikan, dan tampaknya pasar tidak akan melihat beberapa tindakan.
Sementara itu, indeks Eropa ditutup dengan kenaikan moderat, Wall Street juga naik saat ini. Imbal hasil obligasi pemerintah konsolidasi, dengan imbal hasil pada imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS saat ini sekitar 1,53%.
Meski demikian, emas dapat dikatakan berhasil memangkas penurunan di dua hari terakhir 2021, meski tidak mampu bertahan dari level tertinggi bulan sebelumnya di 1.830. Grafik harian masih cukup mengisyaratkan kelanjutan bullish bagi emas, sementara itu, indikator juga masih menunjukkan kenaikan dan dalam level positif, yang mencerminkan minat yang meningkat terhadap emas.