JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(15/12/2017), kekuatan beli emas tidak maksimal alias menguat tipis dengan masih berusaha untuk menjauhi level 5 bulan terendahnya pada perdagangan kemarin, seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harusnya mendekati kembali level psikologisnya di $1300 per troy ounce meskipun suku bunga the Fed naik dan beberapa fundamental ekonomi mendukung pelemahan emas.
Setelah data inflasi konsumen AS diluar dugaan tidak selaras dengan inflasi produsennya, semalam semua data dari AS sangat mendukung emas untuk tidak menguat terlalu besar lagi. Memang inflasi ini akan menyulitkan the Fed memprediksi inflasinya tahun depan disaat kondisi pertumbuhan ekonominya yang terus membaik namun sisi pendorong kenaikan suku bunga lainnya tidak mendukungnya.
Beberapa data ekonomi AS berhasil mencegah sisi beli emas yang layak disebut semalam sebagai bentuk aksi ambil untung sejenaknya.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $6,70 atau 0,54% di level $1255,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,06 atau 0,35% di level $15,93 per troy ounce.
Data penjualan eceran yang merupakan perwujudan 2/3 dari kinerja ekonomi AS, dilaporkan periode lalu telah naik. Begitu juga dengan klaim pengangguran mingguan yang mendukung sisi tenaga kerja AS juga turun jauh dibawah perkiraan pasar. Data persediaan bisnis yang merupakan salah satu komponen dari PDB juga mengalami penurunan yang artinya serapan beli konsumen membaik dan sisi manufaktur belum mampu mengimbanginya.
Data aktivitas manufaktur PMI juga bertambah akselerasi aktivitasnya, namun sayang tidak diimbangi oleh aktivitas di sektor jasa yang dilaporkan mengalami penurunan ekspansinya.
Sisi penguatan emas selain tidak ada kejutan dari the Fed, situasi di bank sentral Eropa dan Inggris serta Swiss juga masih membuat emas sedikit diburu investor. ECB mempertimbangkan untuk tetap menjaga paket bantuan ekonominya hingga September tahun depan.
BoE dan SNB juga tidak merubah kebijakan yang bisa membuat emas goyah, namun sisi kekalahan PM May dalam mengajukan proposal kepada parlemennya membuat investor ragu apakah Brexit ini bisa berhasil dilewati Inggris atau tidak.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya dimana DowJones futures ditutup turun 0,30%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie naik 0,30% di angka 93,717 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data survey Tankan Jepang, aktivitas manufaktur New York, produksi industri dan kapasitas terpasang AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal