JAVAFX – Analisa fundamental di hari Selasa(17/10/2017), kekuatan beli emas diperkirakan muncul sejenak pada perdagangan hari ini dimana harga emas diperkirakan bisa kembali lagi diatas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce ataukah sebagai bentuk pertemuan terakhir level psikologis tersebut.
Pendukung tren positif emas sejauh ini adalah gejolak politik karena tetap harus selalu diberi tanda waspada tinggi, dimana kemungkinan masih akan terus berlanjut di pekan ini seiring dengan makin memanasnya situasi geopolitik Korea dan Catalunya serta Timur Tengah, dimana masih terdapat tarik-ulur kedaulatannya atau penuntutan kemerdekaannya khususnya bagi Kurdi dan Catalunya sehingga sewaktu-waktu masih dapat merubah tren yang seharusnya.
Sehingga situasi seperti itu dapat memunculkan aksi-aksi safe haven atau bisa dikata melemahkan posisi dolar AS, sehingga menguntungkan mata uang yang mempunyai resiko kecil dan emas, sebagai bagian pengamanan sementara investasinya, sehingga risk appetite atau aset-aset yang beresiko untuk sementara segera ditinggalkan sejenak. Menurut kami kondisi ini masih terjadi hingga hasil data Fed’ Beige Book.
Namun hari ini dolar AS sepertinya masih ingin sekali menekan lebih lanjut terhadap emas pasca Yellen dan Trump menyatakan bahwa kondisi ekonomi AS masih moderat dan Trump yang yakin reformasi pajak akan dimulai awal tahun depan. Seperti kita ketahui gebrakan dari Trump dan Yellen tersebut membuat dolar AS alias greenback melakukan perlawanan sempurna kepada pasar sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $7,40 atau 0,57% di level $1297,20 pertroy ounce.
Di awal pekan, Janet Yellen kembali menegaskan bahwa ekonomi AS melaju dengan moderat, sehingga membutuhkan sebuah rencana matang agar ekonomi AS tidak lepas kendali secara sendirian sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan di pasar global. Yellen tersebut sepertinya kondisi ekonomi AS memang membutuhkan kenaikan suku bunga setelah melihat penjualan eceran AS dan masih ketatnya tenaga kerja AS serta membaiknya keyakinan konsumen.
Yang pasti Yellen juga berhati-hati bahwa kemampuan bank sentral AS ini tetap dijaga keselarasan menuju situasi suku bunga yang netral. Kondisi netral bisa diartikan antara kemampuan latar belakang bank sentral yang diwakili neracanya, serta menjaga kestabilan ekonomi yang diwakili laju PDB dan inflasi alias disimpulkan dengan tingkat suku bunganya sehingga kesinambungan ekonomi AS tetap kokoh menghadapi segala kondisi.
Sekarang yang menjadi pertanyaan penting bahwa ada kesan memang suku bunga the Fed harus naik, namun the Fed tidak mau nilai dolar AS menguat tajam sehingga kita juga perlua tahu diri ketika hembusan kenaikan suku bunga membuat dolar AS menguat kencang, maka tidak lama kemudian akan muncul sebuah verbal intervensi atau data intervensi yang menahan gejolak penguatannya.
Pertaruhannya sekarang adalah berapa kali suku bunga the Fed naik di tahun depan. Banyak kalangan termasuk beberapa pejabat the Fed ingin 3 hingga 4 kali kenaikan untuk membuat emas di tren yang negatif. Namun bila hanya terjadi sekali saja, maka tren positif emas akan muncul secara berurutan
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Business Insider