Emas mencatat kenaikan pada perdagangan Selasa pagi di Asia, dengan para pelaku pasar masih berhati-hati akan dampak varian omicron COVID-19 terhadap pemulihan ekonomi global. Omicron telah mendorong beberapa negara untuk menutup perbatasan mereka dan membayangi pemulihan ekonomi.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dalam pidatonya terkait inflasi, pada hari Senin, mengatakan bahwa ia masih meyakini inflasi akan surut selama tahun 2022 karena supply dan demand semakin seimbang. Namun, dia juga memperingatkan bahwa kenaikan kasus COVID-19 belakangn ini dan munculnya varian omicron bisa saja menimbulkan risiko penurunan terhadap pekerjaan dan aktivitas ekonomi dan meningkatkan ketidakpastian inflasi.
Powell, bersama Menteri Keuangan AS Janet Yellen, akan kembali memberikan pernyataan pada sidang Komite Perbankan Senat di hari ini dan Komite Layanan Keuangan DPR sehari kemudian.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa berusaha meredakan kekhawatiran investor atas omicron pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa ekonomi zona euro telah belajar untuk mengatasi gelombang COVID-19 yang saat ini masih memengaruhi pasar meski mulai stabil.
Harga emas sedikit menguat hari ini, dengan emas berjangka naik 0,29% ke level $1.790,30. Bullion menutup November hanya dengan mencatat kenaikan ringan setelah melalui bulan yang bergejolak yang melihat harga diperdagangkan pada titik tertinggi sejak Juni. Emas rally di paruh pertama November karena ekspektasi inflasi naik. Namun, penguatan emas terhenti atas kuatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Fed.
Perkiraan yang lebih agresif untuk The Fed telah membebani Dolar AS, mendorong indeks Dolar ke level yang tidak diperdagangkan sejak Juli 2020. Selain itu, laju inflasi break-even 5 tahun, perbedaan antara nominal dan hasil yang disesuaikan dengan inflasi, telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut menimbulkan spekulasi di kalangan pasar bahwa bank sentral bisa saja berselisih pendapat dalam kenaikan harga.
Di sisi lain, para investor emas akan hati-hati menilai data ekonomi yang dapat mempengaruhi pasar Treasury dan taruhan kenaikan suku bunga Fed. Menurut Alat FedWatch CME, suku bunga AS berpeluang naik 25 basis poin pada pertemuan FOMC Juli 2022 meningkat dari 37,9% menjadi 42,4% selama seminggu terakhir.
Saat ini, para pelaku pasar kembali harus fokus pada laporan non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat, dengan analis memperkirakan kenaikan 550 ribu pekerjaan untuk November. Jika angka NFP lebih baik dari diperkirakan, ini akan menjadi sinyal buruk bagi emas dan dapat menekan harga emas lebih lanjut.
Emas Secara Teknikal Masih Bullish
Emas untuk perdagangan hari ini menunjukkan tren bullish. Indikator stochastic pada time-frame H4 menunjukkan garis utama menembus garis sinyal dengan mencoba melewati angka 20. Peluang kenaikan emas dapat dimanfaatkan dengan membuka posisi buy jika emas mampu mencapai level 1790 dengan target ke 1795 yang menjadi level resistance terdekatnya hingga ke 1800.
Namun jika emas mengalami koreksi, membuka kembali peluang membuka posisi sell emas di level 1787 dengan target ke 1784 yang menjadi level support terdekatnya dengan level support selanjutnya berada di area 1781.