Kemarin, terjadi aksi lepas Dolar AS karena secara mengejutkan Powell mengatakan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga di tahun 2019 ini karena The Fed memprediksi bahwa AS akan mengalami perlambatan ekonomi dengan tajam sementara inflasi akan bergerak semakin melemah yaitu dari 1.9% (proyeksi Desember lalu) ke 1.8%. Hal ini bertolak belakang dengan proyeksi sebelumnya di bulan Desember tahun 2018 bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali di tahun 2019. Dolar Index kemarin turun dari level 96.40 ke level 95.74.
The Fed memperkirakan bahwa ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2.1%, jauh di bawah pertumbuhan ekonomi tahun lalu sebesar 3.0%. Hal yang menyebabkan perlambatan ekonomi ini dilihat dari belanja rumah tangga dan investasi binis di awal tahun ini melambat. Yang menghambat ekonomi AS ke depannya adalah ketidakpastian Brexit, pembicaraan dagang AS-Cina, dan proyeksi ekonomi AS itu sendiri.
Para pelaku pasar hari ini akan terfokus kepada pertemuan Uni Eropa, apakah mereka akan menyetujui kemauan Inggris untuk menunda Brexit dari tanggal 29 Maret 2019 ke tanggal 30 Juni 2019. Jika Uni Eropa tidak menyetujuinya, maka hal ini akan menjadi pukulan yang berat bagi ekonomi Inggris dan ekonomi global, termasuk Amerika. Selain kepada pertemuan Uni Eropa, fokus pasar juga akan tertuju kepada pengumuman kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter Bank Sentral Swiss dan Inggris malam nanti.
Secara teknikal Dolar index diprediksi dapat terkoreksi naik menuju level 96.10-96.25 pada MA3 dan MA 5 time frame harian. Akan tetapi, jika dollar Index tidak dapat menembus level 96.10-96.25, maka Dolar index diprediksi akan kembali turun menuju level 95.70 pada bolinger bawah 20 dan 5 time frame harian.