Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun pada hari Selasa, menandai berakhirnya kebijakan ultra-longgar selama hampir satu dekade karena meningkatnya keyakinan bahwa “siklus baik” dari target inflasi dan stabilitas upah akan tercapai.
BOJ menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar sepuluh basis poin menjadi 0%, dan mengatakan meskipun pihaknya akan terus membeli obligasi pemerintah Jepang dengan kecepatan yang “stabil”, namun akan mengakhiri pembelian dana yang diperdagangkan di bursa dan dana perwalian investasi real estat. BOJ juga mengisyaratkan akan secara bertahap mengurangi pembelian surat berharga dan obligasi korporasi, dengan maksud untuk menghentikan pembelian dalam satu tahun.
Para analis sebagian besar berbeda pendapat mengenai apakah langkah tersebut akan dilakukan pada bulan Maret atau April, meskipun para pendukung kenaikan suku bunga pada bulan Maret berpendapat bahwa perkembangan terkini dalam perekonomian Jepang memberikan dorongan yang cukup bagi BOJ untuk mulai melakukan pengetatan kebijakan.
Tanda-tanda kenaikan upah yang besar dan inflasi yang tinggi pada tahun 2024 menjadi faktor dalam ekspektasi BOJ terhadap “siklus baik” dalam perekonomian Jepang, di mana pengeluaran meningkat karena upah yang tinggi sementara inflasi tetap berada di sekitar target tahunan sebesar 2%.
Perekonomian Jepang juga berhasil menghindari resesi pada kuartal keempat tahun 2023, sehingga memberikan kepercayaan lebih kepada BOJ untuk mulai mengurangi kebijakan ultra-dovishnya.
