JAVAFX – Keinginan naiknya suku bunga Fed berhasil tekan harga emas pada perdagangan siang hingga sore hari, dimana harga emas sepertinya berada dalam ruang koreksinya namun masih tetap ingin bertahan di atas level psikologisnya di $1200 per troy ounce.
Ruang beli emas memang sempat muncul pada perdagangan sebelumnya ketika Presiden Trump memberikan kritik yang keras terhadap kebijakan suku bunga the Fed yang mudah menaikkan suku bunganya sehingga mata uang AS terus mengalami penguatannya dan membuat China sering memanfaatkan peluang perdagangannya dengan mengambil kesempatan dengan melakukan manipulasi pergerakan mata uang yuannya. Kritik Trump waktu itu telah berhasil membuat harga emas kembali ke atas level psikologisnya $1200 per troy ounce hingga saat ini.
Dan sentimen positif emas langsung hilang ketika beberapa data ekonomi AS semakin mendukung kenaikan suku bunganya, namun ada juga yang sudah mulai khawatir dengan masalah perang tarif, termasuk Trump. AS telah memberikan tarif kepada China, begitu juga dengan China juga melakukan hal yang sama. Pihak diluar AS berlomba-lomba memangkas penguatan dolar sehingga emas bisa pulih hingga semalam. Apalagi data ekonomi AS pekan juga tidak mendukung kenaikan suku bunga Fed dimana jasa AS memburuk.
Sebetulnya the Fed sudah menaikkan suku bunganya, dan ketua the Fed Jerome Powell menyatakan dengan keyakinan tinggi bahwa suku bunga masih bisa naik di waktu yang akan datang. Situasi ini membuat Presiden Trump kembali memberikan pernyataan berlawanan yaitu menyayangkan kebijakan yang diambil the Fed sebagai langkah yang tergesa-gesa.
Kesulitan harga emas untuk pulih disebabkan oleh perang dagang serta kenaikan suku bunga Fed dianggap pasar sebagai penyebab akan turunnya laba perusahaan AS dan kondisi ini akan membuat pasar ekuitas global ikut terkesan buruk semua. Kondisi ini tentu membawa keuntungan emas untuk pulih dan terus membaik sejak 3 bulan terakhir.
Pulihnya emas langsung pupus ketika data tenaga kerja yang solid membuat kondisi ini tentu membuat emas sulit pulih. Dipersulit oleh kondisi politik AS yang tidak pasti, menambah keengganan investor mengoleksi emas. Investor sudah tahu mengenai perubahan kontrol politik mereka yang telah berubah arah, dimana Demokrat akan mengendalikan DPR di sisa waktu pemerintahan 2 tahun lagi.
Namun the Fed memang tidak merubah kebijakan moneternya, namun pasar melihat rasa optimis untuk kenaikan suku bunga masih terbuka, membuat emas sulit pulih di akhir pekan. Ditambah lagi inflasi China yang juga tidak bisa beranjak naik, semakin membuat dolar kokoh.
Hal ini membuat harga emas untuk kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $5,00 atau 0,41% di level $1220.10 per troy ounce. Dan harga perak masih bergerak negatif pada siang ini, dengan sebagai bentuk aksi jual lanjutan pasca pelemahannya yang terjadi sebelumnya.
Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi