Kehati-hatian Pasar Menjelang Data Inflasi, Emas Konsolidasi

0
146

Emas  saat ini mengalami fase konsolidasi dan bergerak dalam rentang terbatas dengan bias Bearish. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan ini antara lain pernyataan sejumlah pejabat the Fed yang membantah spekulasi mengenai penurunan suku bunga di awal tahun 2024. Selain itu, eskalasi geopolitik juga menjadi penggerak kenaikan emas, sebelum rilis data Indeks Harga PCE AS pada Jumat pekan ini.

Emas saat ini bergerak dalam rentang terbatas hanya diperdagangkan di sekitar level 2.020 hingga level 2.030. Meskipun bullion kesulitan memanfaatkan kenaikan kemarin, namun terlihat bias negatif ini masih ringan, terutama selama sesi perdagangan Eropa. Pernyataan baru-baru ini dari beberapa pejabat Federal Reserve berupaya meredam spekulasi mengenai perubahan sikap hawkish bank sentral AS dan menyangkal proyeksi penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Terkait dengan aksi jual yen atas tekanan signifikan setelah Bank of Japan (BoJ) mempertahankan kebijakan moneter tanpa panduan ke depan, menyebabkan pasar beralih ke dolar AS dan menekan logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. Sentimen positif terhadap aset berisiko, khususnya di pasar ekuitas global dengan indeks saham AS mendekati rekor tertinggi, dianggap sebagai faktor tambahan yang melemahkan posisi bullion.

Namun, eskalasi geopolitik di Timur Tengah masih menjadi faktor yang dapat menahan penurunan emas lebih lanjut. Risiko eskalasi di kawasan tersebut tetap menjadi ancaman utama bagi pasar, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, terutama di Tiongkok dan Zona Euro. Risiko-risiko ini dapat membatasi penurunan emas lebih lanjut, menjelang rilis data Indeks Harga PCE AS pada Jumat pekan ini.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) AS dianggap sebagai petunjuk penting terkait kebijakan suku bunga the Fed di masa depan, yang kemungkinan akan mempengaruhi permintaan terhadap dolar AS dan memberikan arah baru bagi investor emas.