Indeks dolar masih tertahan di rentang pergerakan harga saat ini meski beringsut menguat terhadap safe-haven yen dan mengurangi sentuhan terhadap mata uang berisiko karena pendapatan perusahaan yang solid dan secercah perbaikan dalam hubungan dagang AS-China mengangkat sentimen, namun ekspektasi suku bunga justru membebani Euro.
Indeks dolar AS bertahan di level 93,856 – di antara level tertinggi satu tahun di 94,563 yang dicapai di awal bulan dan terendah satu bulan di 93,483 yang dicapai pada sesi Senin. Analis memperkirakan dolar masih akan berada di kisaran tersebut selama serangkaian pertemuan bank sentral dalam beberapa hari mendatang.
Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengadakan ‘video call’ yang menurut pembacaan dari kedua belah pihak setidaknya tidak sengit.
Antisipasi ECB yang mendorong kembali perkiraan inflasi pasar serta survei sentimen Jerman yang lemah pada hari Senin – telah menyeret Euro menjelang pertemuan ECB pada Kamis pekan ini.
ECB kemungkinan akan menggarisbawahi panduan dovishnya, sementara PDB AS akan menunjukkan rebound ekonomi yang terhenti, kata analis Westpac, meskipun skenario utama masih berada pada Federal Reserve untuk mengumumkan pengurangan pembelian obligasi minggu depan.
Pertemuan bank sentral di Jepang dan Kanada juga dijadwalkan pada minggu ini dan kenaikan inflasi di Kanada telah meningkatkan tekanan pada pembuat kebijakan untuk menarik kenaikan suku bunga. Para pelaku pasar sedang menantikan pertemuan hari Rabu untuk mencari petunjuk hawkish.
Namun, para pelaku pasar tidak mengharapkan perubahan dari Bank of Japan, meskipun Reuters telah melaporkan bahwa pembuat kebijakan sedang mendiskusikan diakhirinya skema pinjaman COVID-19.
Data inflasi triwulanan Australia yang akan dirilis pada hari Rabu juga kemungkinan akan mempengaruh nada dalam pergumulan antara pasar suku bunga dan Reserve Bank of Australia (RBA) yang sangat dovish.
Para ekonom memperkirakan pertumbuhan harga konsumen rata-rata Australia yang dipangkas, ukuran pilihan bank sentral, telah meningkat pada laju tahunan 1,8% pada kuartal September dari 1,6% pada tiga bulan sebelumnya.
Setelah pada hari Jumat, The Fed, RBA dan Bank of England akan melakukan pertemuan pada minggu depan dengan pasar memperkirakan sekitar 60% kemungkinan Bank of England menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi.
Greenback terakhir naik 0,2% pada 113,93 yen dan stabil terhadap Euro di $ 1,1599. Pergerakan harga relatif minim karena para pelaku pasar cenderung menantikan pertemuan bank sentral Eropa, Jepang dan Kanada di minggu ini dan rilis data di Australia dan Amerika Serikat.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko naik sekitar 0,3% dan menembus 75 sen AS menjadi $0,7513, Yuan China menguat di dekat level tertinggi empat bulan di 6,3845 per dolar dan won Korea Selatan mencapai puncak tujuh minggu. Dolar Kanada berada di level C$1.2383 per dolar, setelah mencapai puncak empat bulan minggu lalu.
Sterling telah menguat pada prospek suku bunga yang lebih tinggi dan terakhir stabil di $1,3765. Dolar Selandia Baru naik 0,1% menjadi $0,7174.