Kedutaan besar China di Australia, Jumat (17/9) menolak “tuduhan tidak berdasar” terhadap China yang dibuat oleh menteri-menteri pertahanan dan luar negeri Australia dan AS setelah pembicaraan tahunan di Washington.
Kedua negara, dalam pernyataan setelah Konsultasi Tingkat Menteri Australia-AS, menyatakan keprihatinan atas “klaim maritim China yang ekspansif di Laut China Selatan yang tidak memiliki landasan hukum,” dan menyatakan niat mereka untuk memperkuat hubungan dengan “mitra penting” mereka, Taiwan.
Pernyataan dari Australia dan AS muncul sehari setelah mereka mengumumkan kesepakatan kapal selam sebagai bagian dari kemitraan keamanan yang mencakup Inggris, yang dikecam China karena meningkatkan persaingan senjata regional.
Australia dan AS juga mengkritik pemberlakuan UU keamanan nasional China di Hong Kong tahun lalu yang mereka sebut telah melemahkan sistem pemilihannya, menindas kebebasan media, dan merongrong rumusan “satu negara, dua sistem” di bekas koloni Inggris itu, yang disepakati sewaktu Hong Kong dikembalikan ke pemerintah China pada tahun 1997.
Mereka juga menyatakan “keprihatinan besar terkait kampanye penindasan China terhadap Uighur,” etnik minoritas yang sebagian besar Muslim di kawasan Xinjiang, China Barat.
Kedutaan China mengesampingkan tuduhan-tuduhan mereka sebagai taktik tekanan yang sia-sia.
“Langkah kecil untuk menekan China ini akan sia-sia dan hanya merupakan banyolan yang dibuat-buat,” kata juru bicara Kedutaan China di Canberra dalam sebuah pernyataan.
“Kami menentang tegas dan menolak tuduhan-tuduhan tak berdasar dan pernyataan keliru terhadap China mengenai isu-isu terkait Laut China Selatan, Xinjiang, Hong Kong, Taiwan dan isu-isu lain terkait China .” Pemerintah Taiwan menyambut baik unjuk dukungan dari Washington dan Canberra.
“Pemerintah negara kami, berdasarkan landasan kokoh yang ada, akan terus bekerja sama erat dengan AS, Australia dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk memperluas ruang internasional Taiwan, membela sistem demokrasi dan nilai-nilai bersama,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Joanne Ou.
Berbicara setelah pertemuan di Washington, Australia dan AS juga mengumumkan perluasan kerja sama militer, yang mencakup pengerahan bergilir semua jenis pesawat militer AS ke Australia.