Kanada Tangguhkan Izin Penjualan Senjata ke Turki

0
147

JAVAFX –  Kanada mengumumkan telah menangguhkan izin penjualan senjata ke Turki, sebagai bentuk respons terhadap serangan Ankara ke utara Suriah dan keputusan Kanada ini mengikuti langkah serupa yang diambil oleh sejumlah negara Eropa.

Kementerian Luar Negeri Kanada dalam pernyataannya pada Selasa 15 September waktu setempat menyatakan bahwa “Kanada dengan tegas mengutuk serangan militer Turki ke Suriah.”

Kanada menganggap tindakan sepihak Turki terlau berisiko karena dapat merusak stabilitas kawasan yang sudah rapuh. Operasi militer Turki yang menargetkan milisi Kurdi di Suriah juga dinilai dapat memperburuk situasi kemanusiaan.

“Dan membalikkan kemajuan yang sudah dicapai oleh Koalisi Global Melawan ISIS, di mana Turki menjadi anggota.”

Menurut daftar yang dirilis kementerian, izin ekspor yang dibekukan meliputi properti berupa peralatan militer. Pada tahun 2018 lalu, penjualan senjata dari Kanada ke Turki mencapai 116 juta dolar Kanada atau sekitar Rp1,2 triliun.

Sebelumnya Prancis dan Jerman telah lebih dulu menyetop penjualan senjata ke Turki. Menurut Russian Today, Prancis akan menghentikan semua penjualan senjata ke Turki yang dapat digunakan untuk melakukan serangan ke milisi Kurdi di Suriah.

Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Prancis dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa “Dengan mengharapkan berakhirnya serangan ini, Prancis telah memutuskan untuk menangguhkan semua rencana mengekspor senjata ke Turki yang dapat digunakan dalam ofensif ini.”

Operasi militer Turki di Suriah yang dimulai sejak Rabu pekan lalu telah memakan korban warga sipil, serangan ini juga memicu kecaman internasional dan negara Barat. Turki sendiri mengatakan tujuan operasi ini adalah untuk memukul mundur pasukan Kurdi di Suriah, yang dianggapnya sebagai teroris, serta membangun zona aman bagi pengungsi.

Invasi Turki yang menargetkan sejumlah basis dan kamp-kamp pasukan Kurdi ditakutkan memperbesar peluang para pejuang ISIS yang masih menjadi tawanan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) kabur. Tak hanya itu, serangan Turki terhadap Kurdi juga dikhawatirkan membuat sejumlah pemimpin ISIS yang masih bersembunyi keluar dan kembali menyebarkan propaganda untuk kembali mengkonsolidasikan kekuatan.