Johnny Depp Menangkan Gugatan Pencemaran Nama Baik terhadap Amber Heard

0
57

Dewan juri pada Rabu (1/6) memenangkan Johnny Depp dalam gugatan pencemaran nama baik terhadap mantan istrinya, Amber Heard.

Keputusan itu memperkuat pernyataan Depp bahwa Heard telah mengarang klaim bahwa dirinya telah dianiaya aktor Pirates of the Carribbean itu sebelum dan selama pernikahan mereka yang berumur singkat.

Meski demikian, dewan juri juga mendukung Heard, yang mengatakan bahwa ia telah difitnah oleh pengacara Depp yang menyebut tuduhan penganiayaannya sebagai sebuah hoaks.

Para juri memutuskan bahwa Depp berhak mendapatkan kompensasi senilai $10,35 juta (sekitar Rp150 miliar), sementara Amber berhak menerima $2 juta (sekitar Rp29 miliar).

Putusan itu mengakhiri persidangan Depp-Heard yang disiarkan televisi, yang diharapkan Depp dapat membantu memulihkan reputasinya, meskipun siaran itu justru berubah menjadi tontonan yang menunjukkan sebuah pernikahan yang kejam.

Para penggemar, yang sebagian besar memihak Depp, mengantre semalaman untuk mendapat kursi di dalam ruang sidang.

Mereka yang tidak berhasil masuk lantas berbaris di pinggir jalan di luar gedung pengadilan untuk menyemangati Depp dan mengejek Heard ketika salah satu dari mereka muncul di luar gedung.

Depp menggugat Heard atas tuduhan pencemaran nama baik di Pengadilan Sirkuit Fairfax Country, Virginia, terkait kolom opini yang ditulisnya di The Washington Post, di mana ia menggambarkan dirinya sebagai “seorang figur publik yang mewakili kekerasan dalam rumah tangga.” Pengacara Depp menyatakan bahwa nama sang aktor dicemarkan melalui artikel itu, meski namanya tak satu kali pun disebut.

Meskipun kasus itu seolah mengenai pencemaran nama baik, sebagian besar kesaksian berfokus pada apakah Heard telah dianiaya secara fisik dan seksual seperti klaimnya.

Heard mengklaim bahwa ia telah dianiaya lebih dari dua belas kali, termasuk dalam sebuah pertengkaran di Australia, di mana saat itu Depp sedang menjalani syuting sekuel film Pirates of the Carribbean.

Dalam pertengkaran itu, Depp mengaku kehilangan ujung jari tengahnya, sementara Heard mengaku diserang secara seksual menggunakan sebuah botol minuman keras.

Depp mengatakan dirinya tidak pernah memukul Heard dan tidak pernah kehilangan kendali saat minum minuman keras, sementara pengacara Heard menyoroti pesan teks yang dikirim Depp ke teman-temannya yang menceritakan tentang jumlah minuman keras dan obat-obatan yang dikonsumsinya saat itu.

Pengacara Heard juga menunjukkan bahwa Depp mengirimkan pesan teks berisi permohonan maaf kepada Heard atas perilakunya dan menulis pesan tidak senonoh kepada seorang teman, di mana Depp mengatakan dirinya ingin membunuh Heard dan menodai mayatnya.

Dalam beberapa hal, persidangan tersebut merupakan pengulangan dari gugatan yang diajukan Depp di Inggris terhadap sebuah tabloid Inggris, setelah dirinya digambarkan sebagai seorang “pemukul istri.” Hakim dalam kasus tersebut memenangkan pihak tabloid setelah memutuskan bahwa Heard mengatakan yang sebenarnya dalam deskripsi penganiayaan yang dibeberkannya.

Sementara dalam kasus di Virginia, Depp tidak hanya harus membuktikan bahwa dirinya tidak pernah menganiaya Heard, tapi juga bahwa artikel opini yang ditulis Heard – yang utamanya fokus terhadap kebijakan publik terkait kekerasan dalam rumah tangga – mencemarkan nama baiknya.

Ia juga harus membuktikan bahwa Heard menulis artikel tersebut dengan niat jahat.

Sementara untuk menuntut ganti rugi, Depp harus membuktikan bahwa artikel itu menyebabkan kerusakan reputasinya dibandingkan dengan artikel-artikel lain yang ditulis sebelum maupun sesudah artikel yang ditulis Heard, yang merinci tuduhannya terhadap Depp.

Depp, dalam kesaksian terakhirnya kepada dewan juri, mengatakan bahwa persidangan itu memberinya kesempatan untuk membersihkan nama baiknya dengan cara yang tidak pernah diizinkan oleh pengadilan Inggris.

“Apapun yang terjadi, saya benar-benar sampai di sini dan saya menyampaikan kebenaran dan saya telah mengungkapkan apa yang telah membebani saya, tanpa saya inginkan, selama enam tahun terakhir,” kata Depp.

Di sisi lain, Heard mengatakan bahwa persidangan itu telah menjadi cobaan berat yang disebabkan oleh kampanye kotor yang dipimpin oleh Depp.

“Johnny berjanji kepada saya – berjanji kepada saya – bahwa ia akan menghancurkan hidup saya, bahwa ia akan menghancurkan karir saya.

Ia akan mengambil hidup saya dari saya,” kata Heard dalam kesaksian terakhirnya.

Kasus itu menarik perhatian jutaan orang melalui liputan televisi dan mereka yang dengan bersemangat mengikuti kasus melalui media sosial, yang membedah segala sesuatu, mulai dari tingkah laku kedua aktor hingga makna simbolis dari pakaian yang dikenakan keduanya.

Depp dan Amber pun keluar dari persidangan itu dengan reputasi yang compang-camping dan prospek karir yang tidak jelas.

Eric Rose, pakar manajemen krisis dan komunikasi di Los Angeles, menyebut persidangan itu sebagai sebuah kasus “pembunuhan dan bunuh diri klasik.” “Dari perspektif manajemen reputasi, tidak ada pemenang (dalam kasus ini),” ungkapnya.

“Keduanya saling berlumuran darah.

Akan menjadi semakin sulit bagi studio film untuk mempekerjakan keduanya, karena Anda berpotensi mengasingkan sebagian besar audiens Anda yang mungkin tidak menyukai bahwa Anda telah mempertahankan entah Johnny atau Amber untuk proyek tertentu, karena saat ini sentiment publik sangat kuat.” Depp, aktor yang diganjar tiga kali nominasi Oscar, hingga beberapa tahun yang lalu masih menjadi aktor paling mahal di Hollywood.

Perannya sebagai Kapten Jack Sparrow dalam film Pirates of the Carribbean membuat film itu menjadi sebuah waralaba global, namun pada akhirnya ia kehilangan peran itu.

Peran utamanya dalam serial film Fantastic Beasts, The Crimes of Grindelwad juga digantikan aktor lain.

Meskipun kesaksian di persidangan yang menyatakan bahwa dirinya bisa melakukan kekerasan, kasar dan di luar kendali, Depp menerima tepuk tangan meriah pada Selasa (31/5) malam di London, setelah tampil selama sekitar 40 menit dengan Jeff Beck di Royal Albert Hall.

Ia sebelumnya telah menjalani tur bersama Joe Perry dan Alice Cooper sebagai grup Hollywood Vampires.

Sementara karir akting Heard lebih sederhana.

Ia telah membintangi dua film kecil yang akan segera tayang dan sekuel “Aquaman” yang akan dirilis tahun depan.

Pengacara Depp berjuang untuk mempertahankan agar kasus itu tetap digelar di Virginia.

Sebagian alasannya, karena hukum negara bagian itu memberikan beberapa keuntungan hukum dibandingkan negara bagian California, tempat keduanya tinggal.

Seorang hakim memutuskan bahwa Virginia adalah lokasi yang dapat diterima mengingat mesin cetak dan server online The Washington Post, surat kabar yang memuat artikel opini Heard, berada di negara bagian itu.

[rd