Impor Asia pada bulan Juni diperkirakan mencapai 24,24 juta barel per hari oleh Refinitiv. Itu naik dari 23,04 juta barel per hari pada Mei, tetapi masih di bawah 24,54 juta barel per hari pada April dan 24,79 juta barel per hari pada Maret.
Dalam pandangan yang lebih global, gambaran saat ini juga tidak benar-benar meneriakkan peningkatan permintaan yang besar. Data analis komoditas Kpler menunjukkan total impor dunia sebesar 1,858 miliar barel pada Juni, setara dengan 61,9 juta barel per hari, turun dari 1,947 miliar barel pada Mei dan juga di bawah rata-rata pergerakan tiga bulan sebesar 1,906 miliar barel.
Persediaan global masih di atas rata-rata jangka panjang, tampaknya tidak ada kekurangan fisik minyak mentah. Reli harga saat ini tampaknya sebagian besar didorong oleh investor dan terkait dengan tema positif yang lebih luas dalam komoditas.
Harga minyak mentah Brent telah naik 48% sepanjang tahun ini dan diperdagangkan sekitar $76,02 per barel di awal perdagangan Asia pada hari Senin. Namun kontrak telah terjebak dalam kisaran yang cukup sempit sekitar $74-$76 per barel selama dua minggu terakhir. Ada kemungkinan bahwa pasar akan berpandangan bahwa apa pun kesepakatan akhir OPEC+, itu bisa cukup untuk membatasi reli – setidaknya untuk saat ini.
