Jika FED Pangkas Suku Bunga Lagi, Masihkah Harga Emas Naik Lagi

0
105
Gold bar or bullion on a gold glittering powdered surface ,elegant and luxury concept

JAVAFX – Keyakinan pelaku pasar akan kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memangkas suku bunyanya kembali di minggu ini cukup tinggi. Pasar memperkirakan peluang 93,5% dari pemotongan 25 basis poin, menurut CME FedWatch Tool. Dengan penurunan suku bunga Federal Reserve (FED) untuk ketiga kalinya ditahun ini, apa yang sebenarnya akan terjadi pada harga emas?.

Banyak pandangan yang positif pada masa depan emas ini. Pijakanya adalah momentum teknis baru logam mulia dimana harga untuk sementara masih mencapai posisi tertinggi dalam dua pekan ini di $ 1.520 per troy ons. Sejak itu, harga memang turun, dengan resistensi psikologis di $ 1.500 per troy ons.

Pada perdagangan hari Senin (28/10/2019) sejumlah pialang akan memasukkan permintaan untuk  mengantisipasi momentum kedepan ini. Disisi lain, ada opsi yang akan kadaluwarsa pada hari Senin di bursa Comex. Dengan sejumlah fakta ini harga emas bisa mengalami tekanan jual. Namun demikian, mengacu pada pergerakan harga emas sebagaimana yang tergambarkan pada grafik harga memberikan indikasi dorongan jangka pendek hingga jangka panjang. Tren penurunan harga jangka pendek pada grafik harian dinegasikan, yang mengundang pembeli berbasis grafik ke pasar.

Secara fundamental, faktor-faktor yang bersumber pada sejumlah data ekonomi mengindikasikan potensi penguatan harga emas lebih lanjut. Data ekonomi AS yang lebih lemah telah membantu emas bergerak di atas $ 1.500 per ounce karena para pialang mulai menghargai potensi pemangkasan suku bunga yang lebih banyak karena mereka khawatir tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Harga emas bangkit dari level $ 1.480, yang menjadi level dukungan (support) dimana ada sedikit dukungan baru-baru ini. Sebagaimana terus terlihat adanya data ekonomi yang lebih lemah dari A.S. khususnya dan yang telah membantu memperkuat harapan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Kenaikan harga dalam perdagangan di hari Jumat (25/10/2019) sebagai hal yang sangat teknis. Pasar tidak bisa turun lebih rendah. Profil habis untuk downside dan tekanan bearish tidak bisa berbuat apa-apa. Sebaliknya, ada potensi gaya berbalik dalam pergerakan di atas level teknis yang terkumpul. Hal ini memberikan optimism bahwa dalam jangka panjang, harga emas  akan menguat  dan bisa terjadi dimulai dari awal minggu ini.

Meski optimis dengan kenaikan emas, namun investor tetap harus bersikap defensif. Sejumlah data ekonomi yang lemah benar-benar meningkatkan harapan bahwa Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga minggu depan. Data pesanan barang tahan lama yang lebih lemah versus ekspektasi untuk bulan kedua berturut-turut membuat para pialang perlu mempertimbangkan tentang kesehatan ekonomi AS. Sejumlah data yang lebih lemah yang dipaparkan oleh saham-saham teknologi, yang merupakan sektor pertumbuhan besar menjadi dasar  kekhawatiran pasar. Kekhawatiran semacam itu benar-benar membuat orang bisa mengalihkan pandagan ke aset safe haven.

Para investor banyak yang mengincar level $ 1.525 sebagai resistensi utama yang perlu ditembus oleh logam mulia untuk bergerak secara signifikan lebih tinggi. Jika emas bisa menembus $ 1.525 dan kemudian bertahan diatasnya maka akan bisa melihat jangkauan selanjutnya pada $ 1.550, dan membuka ekspektasi target akhir tahun $ 1.600.

Dalam pekan ini, sejumlah momentum yang perlu mendapat perhatian diantaranya kemungkinan The Fed yang akan memberikan pernyataan dengan nada yang lebih hawkish. Pengumuman Federal Reserve pada hari Rabu adalah acara utama untuk ditonton, harus berhati-hati bahwa pasar mungkin mengharapkan nada dovish yang tidak realistis dari Gubernur Bank Sentral Jerome Powell.

Mengacu pada beberapa hari terakhir, pernyataan Mike Pence yang bersikap hawkish dan data AS yang lebih lemah memberikan keyakainan pasar bahwa Powell akan menyerang nada dovish pada pertemuan berikutnya. Meski terlalu dini, namun Powell bisa memberi sinyal lebih banyak pemotongan setelah pemotongan minggu depan. The Fed kemungkinan akan melakukan pemangkasan suku bunga pada jeda untuk setidaknya jangka pendek untuk menilai dampak dari tiga pemangkasan potensial yang mereka lakukan tahun ini.

Jika Powell bersikap kurang dovish maka bisa membebani harga emas dalam minggu ini. Kekecewaan pasar akan semakin besar apabila penurunan suku bunga Fed yang sebagian besar telah dihargai oleh pasar emas tertunda. Ini berarti petunjuk hawkish yang dapat mendorong emas lebih rendah.

Pasar perlu melihat narasi yang mereka bicarakan dan bagaimana mereka berencana untuk maju. Jadi ini bukan hanya pemotongan tetapi pemotongan di masa depan. Apakah mereka akan dovish seperti pasar mengantisipasi?. Juga, jangan meremehkan Brexit dan pembicaraan AS-China.

Sejumlah sentiment fundamental lain yang perlu mendapat perhatian diantaranya beberapa rilis data ekonomi makro termasuk laporan ketenagakerjaan AS di hari Jumat, yang diperkirakan menunjukkan bahwa 90.000 pekerjaan tambahan telah dibuat pada bulan Oktober. Dataset penting lainnya adalah angka PDB Q3 awal pada hari Rabu, yang diproyeksikan akan berada pada 1,7%. Barang-barang lain yang harus diperhatikan adalah laporan kepercayaan konsumen CB dan penjualan rumah AS yang tertunda pada hari Selasa, serta, pengeluaran pribadi pada hari Kamis dan PMI manufaktur ISM pada hari Jumat. (WK)