Jepang dan AS secara bersama-sama menerbangkan jet-jet tempur di atas Laut Jepang sebagai tanggapan nyata terhadap penerbangan bersama pesawat-pesawat tempur Rusia-China sewaktu Presiden AS Joe Biden berada di Tokyo, kata Kementerian Pertahanan Jepang, Kamis (26/5).
Penerbangan bersama Jepang-AS yang dilakukan pada Rabu itu dimaksudkan untuk “mengukuhkan kemampuan gabungan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) dan pasukan AS dan untuk lebih memperkuat aliansi Jepang-AS,” kata sebuah pernyataan dari Kantor Ketua Gabungan Kepala-kepala Staf SDF.
Untuk menanggapi keadaan darurat apa pun, kami siap sepenuhnya, katanya.
Penerbangan bersama itu juga diadakan beberapa jam setelah Korea Utara menembakkan tiga misil, termasuk misil balistik antarbenua, ke arah laut antara Semenanjung Korea dan Jepang, di tengah kekhawatiran tentang uji coba nuklir lain oleh Pyongyang.
Misil-misil itu jatuh ke perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, jet-jet tempur strategis China dan Rusia melakukan penerbangan bersama di dekat Jepang pada hari Selasa, sewaktu Biden bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan rekan-rekan mereka dari India dan Australia untuk Quad, koalisi keamanan dan ekonomi Indo-Pasifik yang dimaksudkan sebagai penyeimbang pengaruh China yang berkembang di wilayah tersebut.
Jet-jet H-6 China bergabung dengan jet-jet TU-95 Rusia di atas Laut Jepang dan terbang ke daerah di atas Laut China Timur, tetapi tidak melanggar wilayah udara Jepang, kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi.
Secara terpisah, sebuah pesawat pengintai IL-20 milik Rusia terlihat terbang di lepas pantai utara Jepang.
Penerbangan bersama China-Rusia mencerminkan provokasi yang meningkat dan merupakan ancaman bagi Quad, kata Kishi, pada Selasa malam.
Kementerian Pertahanan China mengukuhkan militernya dan militer Rusia melakukan patroli udara strategis bersama di atas Laut Jepang, Laut China Timur, dan Pasifik barat.
Penerbangan bersama Jepang-AS pada Rabu melibatkan delapan pesawat tempur yang berbasis di Jepang, termasuk empat pesawat tempur F-16 AS dan empat F-15 Jepang, kata Kantor Ketua Gabungan Kepala-kepala Staf SDF.