Jelang Tarif Baru AS, China Jaga Komunikasi

0
91
FILE PHOTO: Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019. REUTERS/Aly Song

JAVAFX – China mengatakan bahwa mereka dalam komunikasi yang erat dengan A.S. tentang perdagangan meski dibayangi dengan pengenaan tarif baru.

China dan Amerika Serikat dalam komunikasi erat pada perdagangan, kementerian perdagangan mengatakan pada hari Kamis (11/12/2019), dan menolak mengomentari kemungkinan langkah pembalasan jika Washington mengenakan tarif lebih banyak pada barang-barang Cina akhir pekan ini.

Amerika Serikat seperti diketahui, akan mengenakan tarif pada hampir $ 160 miliar impor asal Cina seperti konsol video game, monitor komputer dan mainan pada hari Minggu. Presiden A.S. Donald Trump sendiri diperkirakan bertemu penasihat perdagangan terkemuka di hari Kamis untuk membahas langkah tersebut, menurut sumber Reuters sebelumnya.

Keputusan untuk melanjutkan pungutan dapat mengguncang pasar keuangan dan membatalkan pembicaraan AS-China untuk mengakhiri perang dagang selama 17 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia.

“Tim ekonomi dan perdagangan kedua belah pihak menjaga komunikasi yang erat,” Gao Feng, juru bicara kementerian perdagangan Cina, mengatakan kepada wartawan.

Kedua negara sepakat pada Oktober lalu untuk menyimpulkan perjanjian perdagangan awal, tetapi pembicaraan telah gagal menghasilkan kesepakatan pembelian pertanian oleh China dan kembalinya tarif yang ada yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Banyak analis mengharapkan kesepakatan sebelum 15 Desember.

Beijing mengatakan akan membalas jika Amerika Serikat meningkatkan sengketa perdagangan. Pada bulan Agustus, Cina mengatakan akan memberlakukan 5% dan 10% dalam tarif tambahan pada $ 75 miliar barang AS dalam dua batch. Tarif pada gelombang pertama dimulai pada 1 September, memukul barang-barang AS termasuk kedelai, daging babi, daging sapi, bahan kimia dan minyak mentah.

Batch tarif pada produk kedua akan diaktifkan pada 15 Desember. hal ini dianggap mempengaruhi barang mulai dari jagung dan gandum hingga pesawat kecil dan magnet tanah jarang.

China juga mengatakan pada saat itu bahwa mereka akan memulai kembali pada 15 Desember tarif tambahan 25% untuk kendaraan buatan AS dan tarif 5% untuk onderdil mobil yang telah ditangguhkan pada awal 2019. (WK)