Jelang Proses Negosiasi AS dan China Berhasil Angkat Harga Emas

0
148

JAVAFX – Jelang proses negosiasi AS dan China berhasil angkat harga emas pada perdagangan Selasa kemarin dengan mampu menciptakan situasi beli kembali pasca BoJ memutuskan suku bunga yang tidak dirubah.

Harga emas pekan lalu sempat membaik setelah Presiden Trump menuduh Uni Eropa dan China telah memanipulasi pergerakan mata uangnya agar tetap bernilai rendah dan terus berusaha menahan kenaikan suku bunganya sehingga dolar AS terus menguat. Trump melihat bahwa situasi seperti ini merupakan kondisi yang tidak adil bagi ekonomi AS yang terlihat dirugikan dalam melakukan transaksi perdagangannya.

Seperti kita ketahui beberapa hari perdagangan sebelumnya harga emas terus alami tekanannya dan menciptakan level yang buruk sepanjang tahun ini di mana telah berada di level terendahnya sejak Juli 2017 lalu di mana salah satu pemicu koreksi emas adalah pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell, yang menyatakan bahwa perekonomian AS masih solid di mana tingkat tenaga kerja AS yang masih ketat dan inflasi yang sesuai dengan keinginan bank sentral sehingga tahun ini dipastikan suku bunga akan naik tiap 3 bulan.

Namun penguatan emas pernah juga muncul lagi ketika Presiden Trump bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa Jean Claude Juncker pada pekan lalu, di mana keduanya sepakat untuk menunda pemberlakuan halangan tarif baru bagi kendaraan dan akan meningkatkan pembelian produk asal AS. Dan tersiar kabar pula bahwa AS dan China sedang berusaha untuk berunding lagi memecahkan masalah tarif mereka, sehingga tensi perang dagang sedikit memudar dan bisa dimanfaatkan investor untuk melakukan beli emas lagi.

Sayangnya, beberapa data ekonomi AS semalam juga masih membaik lagi sehingga penguatannya emas juga terbatas jelang Fed meeting nanti malam. Bank of Japan tidak merubah kebijakan moneternya dengan masih menerapkan suku bunga yang rendah dan tetap memberikan bantuan ekonominya namun fokus perhitungan inflasi mereka ubah sehingga ada upaya bagi emas untuk bisa rebound atau menguat lagi.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $1,90 atau 0,12% di level $1233,00 per troy ounce. Untuk perdagangan bulanan, harga emas turun 2,6% pada bulan lalu.
Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,02 atau 0,12% di level $15,56 per troy ounce.

Rupanya bayang-bayang kenaikan suku bunga the Fed tidak bisa dihilangkan investor begitu saja, sehingga penguatan emas memang masih sering terbatas. Data sentimen konsumen AS semalam terbaik dalam 18 tahun terakhir, namun emas masih mampu bangkit di akhir perdagangan bulanannya. Bulan lalu merupakan bulan ke 4 emas mengalami penurunan secara berurutan.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,43%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,16% di level 94,471. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data pengangguran jepang, PMI manufaktur dari China, zona euro, Inggris dan AS ada ISM manufaktur serta data ADP payroll dan penentuan suku bunga the Fed.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi