Menjelang pertemuan puncak pertamanya dengan pemimpin baru AS, Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (11/6) berharap Presiden AS Joe Biden tidak seimpulsif pendahulunya, Donald Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi NBC News, Putin menggambarkan Biden sebagai “sosok karir” yang menghabiskan hidupnya dalam politik.
“Ini merupakan harapan besar saya bahwa, meskipun ada beberapa keuntungan dan kerugian, tetapi tidak akan ada tindakan mendadak dan gegabah atas nama presiden AS yang sedang menjabat,” kata Putin.
Biden berencana menyampaikan berbagai keluhan AS, termasuk campur tangan dan peretasan pemilu oleh Rusia, dalam pertemuan puncak dengan Putin, Rabu (16/6) mendatang di Jenewa pada akhir lawatan luar negeri pertama Biden.
Putin secara terbuka mengakui bahwa selama pemungutan suara 2016 ia mendukung Trump, yang juga menyatakan kekagumannya kepada pemimpin Rusia itu.
Trump dalam pertemuan puncak pertamanya dengan Putin tampak menerima bantahan Putin ikut campur dalam pemilu AS.
Biden mengatakan tidak memiliki angan-angan tentang Putin, yang ia gambarkan sebagai “pembunuh” sehubungan dengan serangkaian kematian yang menarik perhatian, termasuk pengecam Kremlin, Boris Nemtsov.
Ditanya apakah ia “seorang pembunuh”, Putin mengatakan istilah itu adalah bagian dari “perilaku jantan” yang umum di Hollywood.
Wacana seperti itu “adalah bagian dari budaya politik AS, di mana itu dianggap normal.
Namun dalam hal ini dianggap tidak normal,” katanya.