JAVAFX – Jelang pertemuan AS-China, penguatan dolar AS mulai sirna pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan pembalikan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang mulai berani lagi masuk ke pasar uang pasca krisis Turki.
Melihat pada perdagangan sebelumnya, pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS mengalami tekanannya dari beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,3773, GBPUSD ditutup menguat di level 1,2714, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7258 dan USDJPY ditutup menguat di level 110,88.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1379, GBPUSD bergerak di level 1,2716, AUDUSD di level 0,7267 dan yen di level 110,84.
Kondisi yen kali ini masih menguat terhadap dolar AS lagi setelah beberapa waktu lalu melemah terkait krisis Turki yang membuat pasar uang global terancam kepanikan yang cukup membingungkan dan membuat dolar AS berada di titik terbaiknya sejak 17 bulan terakhir.
Terbukti sejak awal bulan ini, yen terus bertahan dari gempuran dolar AS, diiringi juga mulai melemahnya mata uang kawasan Eropa seperti euro dan pound yang tergerus oleh situasi perang tarif. Sejauh ini, pihak Jepang selalu menghindari diri dari penerapan tarif AS, sehingga sejauh ini pula kondisi produk Jepang belum mengalami proteksi dari AS yang bisa mengakibatkan rendahnya kinerja ekonomi.
Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS. Dan China pun tengah mencari kesepakatan baru dengan AS pekan depan sehingga pasar uang sedikit tenang kembali pasca krisis Turki pekan lalu yang merebak.
Tampaknya sisi koreksi indeks dolar siang ini bersifat sementara, di saat investor sedang mempertanyakan seberapa efektifnya hasil pertemuan mereka. Jika berhasil maka indeks dolar bisa dalam ruang koreksi lebih lanjut.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi