JAVAFX – Jelang pertemuan AS-China, dolar AS bertahan dari tekanan pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan perlawanan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang mulai berani lagi masuk ke pasar uang pasca krisis Turki berakhir.
Melihat pada perdagangan sebelumnya, pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS mengalami tekanannya dari beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup menguat di level 1,1569, GBPUSD ditutup menguat di level 1,2898, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7364 dan USDJPY ditutup menguat di level 110,27.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1573, GBPUSD bergerak di level 1,2907, AUDUSD di level 0,7354 dan yen di level 110,41.
Kondisi yen kali ini masih melemah terhadap dolar AS lagi setelah beberapa waktu lalu menguat terkait krisis Turki yang membuat pasar uang global terancam kepanikan yang cukup membingungkan dan membuat dolar AS berada di titik terbaiknya sejak 17 bulan terakhir dan pasar mengejar aksi safe haven yen waktu itu. Namun kebijakan bank sentral Jepang untuk terus melakukan operasi pasar, telah berhasil meredam penguatan yen sehingga siang ini sedang melemah lagi.
Terbukti sejak awal bulan ini, yen terus bertahan dari gempuran dolar AS, diiringi juga mulai melemahnya mata uang kawasan Eropa seperti euro dan pound yang tergerus oleh situasi perang tarif. Sejauh ini, pihak Jepang selalu menghindari diri dari penerapan tarif AS, sehingga sejauh ini pula kondisi produk Jepang belum mengalami proteksi dari AS yang bisa mengakibatkan rendahnya kinerja ekonomi.
Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS. Dan China pun tengah mencari kesepakatan baru dengan AS pekan ini sehingga pasar uang sedikit tenang kembali pasca krisis Turki pekan lalu yang merebak.
Meskipun Trump kurang yakin terhadap hasil positif yang bisa didapat dengan pembicaraaannya bersama China, setidaknya ada usaha dari kedua belah pihak untuk melakukan rekonsiliasi sehingga tensi perang dagang sedikit diredakan. Kondisi ini tentu membawa dampak kurang bagus bagi greenback sejenak.
Dan ini memang dikehendaki Trump yang tidak senang kalau mata uangnya menguat lebih besar lagi seperti yang diungkapkannya kemarin pagi. Sejauh ini, dolar AS masih bertahan jelang Fed minutes yang akan rilis nanti dini hari serta menunggu hasil pertemuan China dengan AS nanti malam.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi