JAVAFX – Dolar AS tengah kembali ke jalur penguatan di sesi sebelumnya, ketika adanya indikasi pemulihan pada pasar tenaga kerja berdasarkan sebuah laporan swasta tadi malam. Sedangkan atensi pasar dalam menyambut akhir pekan ini tengah berfokus kepada laporan resmi pemerintah di negeri Paman Sam. Laporan ini berkaitan dengan data resmi pertumbuhan lapangan pekerjaan dari pemerintah AS.
Tadi malam, sebuah laporan resmi yang dirilis oleh ADP menyebutkan bahwa Non-farm Employment Change telah mengalami kenaikan sebanyak 253K di bulan Mei setelah naik sebanyak 174K di bulan April. Hasil tersebut telah berhasil menembus perkiraan ekonom dengan perkiraan naik sebanyak 181K untuk periode bulan April – Mei. Selang 15 menit kemudian, sebuah data klaim pengangguran AS sempat memberikan batasan penguatan yang di alami oleh dolar AS dikarenakan angka klaim pengangguran tengah mengalami kenaikan sebanyak 248K untuk periode akhir 27 Mei.
Akan tetapi, laporan aktifitas manufaktur AS yang tengah mengalami kenaikan justru terlihat memberikan kontribusi besar terhadap penguatan greenback. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh ISM (Institute for Supply Management) menyebutkan bahwa indeks PMI manufaktur AS tengah mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 54.9 di bulan Mei dari 54. 8 di bulan April. Hasil tersebut ternyata telah diluar perkiraan pasar sebelumnya, dimana ekonom memperkirakan bahwa indeks manufaktur akan turun, yang disesuaikan secara musiman menjadi 54.7 di bulan Mei.
Di tempat lain, indikasi pemulihan ekonomi AS telah memberikan tekanan pelemahan kepada harga emas mengingat harga komoditas biasanya bergerak berlawanan terhadap greenback. Harga emas kontrak Juni telah ditutup turun di level $1.264.56 per troy ounce di divisi Comex, AS. Hal serupa juga tengah dialami oleh harga komoditas minyak, dimana harga WTI oil kontrak Juli ditutup turun pada level $47.94 per barel pada perdagangan elektronik di NYMEX, AS. Meski adanya indikasi penurunan pasokan minyak ke wilayah AS, pelemahan harga blackgold belum mampu terbatasi. Dalam sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Energy Information Administration menyebutkan bahwa pasokan minyak AS telah mengalami penurunan sebanyak 6.4 juta barel pada periode akhir 26 Mei.
Sementara itu, nanti malam sebuah laporan penting lainnya seputar data pasar tenaga kerja AS berhasil mencuri perhatian pasar kali ini. Serangkaian data tersebut meliputi laporan Nonfarm Payrolls, tingkat pengangguran, pertumbuhan upah, dan kondisi neraca perdagangan di wilayah AS. Berita – berita ini dapat dipastikan akan memberikan gejolak pergerakan besar terhadap pasar forex dan komoditas. Selain itu, data tersebut juga menjadi acuan pasar dalam mengukur kebijakan The Fed pada FOMC meeting di bulan Juni ini.