JAVAFX – Jalan berliku masih terus dihadapi emas pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli sepertinya masih akan sulit terjadi selama permasalahan perang dagang melingkupi persoalan bursa komoditi di pagi ini.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $11,70 atau 0,93% di level $1242,80 per troy ounce.
Pagi ini, harga emas masih berharap ada kemunculan dengan sisi beli yang diinginkan untuk mampu mengobati tekanan koreksi harga yang selalu terjadi sejak rencana yang agresif dari kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini serta mulai panasnya situasi perang dagang yang terus-menerus terjadi. Bahkan selama bulan Juni lalu konon ternyata harga emas sudah terkoreksi hampir 4% dan masih bisa turun jika data-data ekonomi AS selanjutnya makin bagus serta perang dagang membelenggunya.
Beberapa data ekonomi AS pekan sebelumnya sepertinya masih kurang mendukung kenaikan suku bunga the Fed, namun beberapa pernyataan pejabat the Fed bahwa ekonomi AS masih butuh pendingin bagi ekonominya alias kenaikan suku bunga, maka selama itu pula harga emas akan sulit untuk bergerak positif.
Harapannya hari ini data pertumbuhan ekonomi AS akan rilis lagi dengan data pesanan pabrik di mana data ini merupakan data aktivitas atau kegiatan di sektor industri AS. Jika nanti malam data makin tinggi, maka ada kesempatan suku bunga untuk naik akan lebih besar dan emas masih bisa tertekan.
Namun pasar harus waspada dengan potensi konflik politik di Jerman dengan Meksiko dengan potensi indeks dolar yang masih menguat sehingga emas masih bisa tertahan reboundnya.
Selain itu pasar harus tetap waspada dengan masalah perang dagang. Efek perang dagang memang sedikit unik, di mana ketegangan antara AS dengan negara lain seperti China dan Uni Eropa dapat meningkatkan harga barang di AS, yang artinya juga inflasi akan naik. Hal ini diperkuat bahwa masalah perang dagang tidak hanya fokus dengan China saja, namun menurut Presiden Trump bahwa pembatasan investasi akan berlaku kepada semua negara selama mereka pencurian teknologi AS serta mencari keadilan dalam berdagang.
Situasi seperti ini biasanya akan selalu menguntungkan indeks dolar, sehingga emas masih terus mendapatkan tekanannya. Sejauh ini beberapa bank sentral utama dunia mulai melihat masalah perang dagang yang bisa memberi pengaruh kuat terhadap kebijakan moneter yang sedang mereka jalankan, namun efek positif ke emas masih gagal dilakukannya karena masih melihat kesempatan kenaikan suku bunga the Fed yang lebih menghambatnya, apalagi beberapa data ekonomi AS masih menunjukkan belum redanya dorongan terhadap kenaikan suku bunga the Fed.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi