Jaksa Wilayah Manhattan di negara bagian New York, Amerika Serikat, mengisyaratkan bahwa mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat didakwa atas perannya dalam skandal pemberian uang tutup mulut untuk bintang film dewasa Stormy Daniels.
Mengutip empat sumber tak disebutkan namanya, New York Times pada Kamis waktu setempat melaporkan bahwa Trump telah diundang untuk menyampaikan kesaksian kepada dewan juri pengadilan Manhattan yang mengisyaratkan penuntutan terhadap dia hampir pasti diajukan.
Seorang pengacara Trump kepada Reuters mengatakan bahwa sang mantan presiden telah diminta memberikan kesaksian dalam peradilan itu.
“Dia diberi kesempatan menyampaikan kesaksiannya di depan dewan juri sebagaimana layaknya orang yang tengah diselidiki,” kata pengacara Trump, Susan Necheles, kepada Reuters.
Jika itu terjadi maka untuk pertama kalinya seorang mantan presiden dikenai dakwaan dan ini menambah masalah hukum yang dihadapi Trump yang telah menyatakan akan mencalonkan diri lagi pada pemilu presiden AS 2024.
Walaupun pemberian kesempatan kepada Trump untuk bersaksi dalam proses peradilan mengisyaratkan Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg bisa mendakwa Trump, dakwaan tersebut belum tentu diterima hakim.
Mantan jaksa Manhattan, March Scholl, mengatakan kesempatan bersaksi kepada Trump mengisyaratkan dewan juri telah diperlihatkan bukti yang menunjukkan keterlibatan dia dalam sebuah perkara pidana.
“Undangan (untuk bersaksi) itu seharusnya dimaknai bahwa jaksa sedang bersiap mengajukan dakwaan pidana,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa apabila Trump bersedia hadir di pengadilan, maka dia harus melepaskan kekebalan hukumnya dan menjawab semua pertanyaan jaksa penuntut.
Dalam media sosial Truth Social, Trump mengecam dakwaan kepada dirinya sebagai mengada-ada.
“Saya tidak melakukan kesalahan apa pun.
Saya tidak pernah berselingkuh dengan Stormy Daniels, pun tak ingin berselingkuh dengan Stormy Daniels.
Ini mencari-cari kesalahan, dengan berusaha menjatuhkan calon (presiden) utama dari Partai Republik sejauh ini,” kata dia.
Stormy Daniels menyatakan dia pernah memiliki hubungan istimewa dengan Trump dan mengaku menerima uang 130 ribu dolar AS (Rp2,01 miliar) sebagai uang tutup mulut menjelang pemilu presiden 2016 yang secara tak terduga dimenangi Trump.
Trump terus membantah terlibat dalam kasus itu.
Pada 2018 dia menegaskan tidak tahu apa-apa soal pembayaran uang tutup mulut kepada Daniels.
Sementara itu, mantan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen, telah divonis tiga tahun penjara setelah terbukti merancang pemberian uang tutup mulut kepada Daniels dan wanita lain, yakni mantan model Playboy Karen McDougal, yang mendaku berselingkuh selama beberapa bulan dengan Trump sebelum menjadi presiden.
Trump tengah menghadapi banyak perkara hukum, termasuk cara dia menangani dokumen rahasia negara dan dugaan membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.