Israel memperluas tawaran pemberian vaksin keempat (booster) COVID-19 ke kelompok warga lanjut usia yang tinggal di panti wreda, kata Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz, Jumat Risiko tinggi serta kerentanan kelompok tersebut terkena COVID-19 dijadikan dasar untuk memprioritaskan mereka dalam pemberian dosis keempat vaksin, kata Horowitz.
Direktur jenderal kementerian kesehatan Israel, Nachman Ash, pada Kamis (30/12) menyetujui pemberian dosis keempat bagi orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Penyuntikan vaksin tersebut dimulai pada Jumat.
Sebuah rumah sakit di Israel telah memberikan suntikan dosis keempat pada sekelompok petugas kesehatan pada Senin (27/12).
Gerakan penyuntikan dosis keempat dilaksanakan RS tersebut sebagai penelitian untuk mengetahui apakah putaran kedua pemberian booster akan membantu mengatasi virus corona varian Omicron.
Hasil penelitian itu diperkirakan akan muncul dalam dua pekan ini.
Panel pakar pada kementerian kesehatan pekan lalu mengeluarkan rekomendasi agar Israel memberikan dosis keempat vaksin, yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, pada para petugas medis serta orang-orang berusia 60 tahun ke atas atau mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Israel merupakan negara tercepat yang menggulirkan program vaksinasi awal setahun lalu dan salah satu yang pertama melaksanakan program booster setelah memperhatikan bahwa imunitas bisa menurun seiring waktu.
Kebijakan Israel tentang pemberian vaksin booster telah diperhatikan secara cermat oleh negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, yang sedang mempertimbangkan kapan akan memberikan dosis tambahan.