Iran meluncurkan rudal baru dengan daya jangkau 1.450 km pada Rabu, menurut Kantor Berita Tasnim, sehari setelah pembicaraan tidak langsung di Wina tentang pakta nuklir 2015 kembali digelar.
Rudal itu dipamerkan saat kunjungan para pemimpin militer utama Iran ke pangkalan rudal elit Pengawal Revolusi (IRGC), demikian Tasnim.
“Senjata strategis itu merupakan rudal jarak jauh generasi ketiga yang dikembangkan IRGC yang menggunakan bahan bakar padat dan mampu menembus perisai rudal dengan kemampuan manuver yang tinggi,” katanya.
“Model “Kheibarshekan” yang telah dimodifikasi mengurangi sepertiga bebannya dibanding dengan rudal serupa,” katanya.
Waktu persiapan peluncuran rudal dipercepat seperenam dari waktu normal.
Delegasi pembicaraan di Wina mengatakan mereka telah menghasilkan progres terbatas sejak pembicaraan tersebut kembali digelar pada November.
Negara-negara Barat menyebutkan masih ada sedikit waktu sebelum kemajuan nuklir Iran membuat pakta nuklir 2015, yang membatasi mereka, sia-sia.
Pejabat keamanan senior Iran Ali Shamkhani pada Rabu mengkritik pendekatan Amerika Serikat.
“Suara dari Pemerintah AS membuktikan tidak adanya koordinasi di negara itu untuk membuat keputusan politik ke arah kemajuan pembicaraan Wina,” cuit Shamkhani di Twitter.