Iran mengatakan Amerika Serikat “tidak dapat mengingkari” perjanjian untuk mentransfer dana beku senilai $6 miliar melalui mediator Qatar menyusul serangan berdarah Hamas terhadap Israel.
Teheran, yang secara finansial dan militer mendukung Hamas, berada di bawah pengawasan ketat sejak para anggota kelompok militan Muslim tersebut menyerbu perbatasan selatan Israel pada akhir pekan, menembaki orang-orang di rumah-rumah mereka dan di jalan-jalan dalam serangan gencar yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Iran bersikeras bahwa pihaknya tidak terlibat, tetapi merayakan serangan Hamas sebagai sebuah “kesuksesan.” Israel telah menanggapi serangan itu dengan menggempur target-target yang diyakini milik Hamas di Jalur Gaza yang diblokade, menewaskan sedikitnya 1.537 orang di wilayah miskin Palestina yang berpenduduk lebih dari 2,4 juta orang.
“Pemerintah AS tahu bahwa mereka TIDAK bisa mengingkari perjanjian tersebut,” kata Ali Karimi Magham, juru bicara misi permanen Iran untuk PBB, Kamis malam, dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
“Dana itu milik sah rakyat Iran, yang diperuntukkan bagi pemerintah Republik Islam Iran untuk memfasilitasi perolehan semua kebutuhan penting bagi Iran,” tambahnya.
Pemindahan dana beku dari Korea Selatan ke Eropa dan kemudian ke Qatar adalah bagian dari kesepakatan yang membuat Amerika Serikat dan Iran menukar lima tahanan pada bulan lalu.
