Harga minyak naik sekitar 2% pada perdagangan di hari Selasa (11/04/2023) di tengah harapan bahwa Federal Reserve mungkin melonggarkan pengetatan kebijakannya setelah laporan inflasi utama AS minggu ini, meskipun kekhawatiran tetap ada atas permintaan China. Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka naik $1,43, atau 1,7%, menjadi $85,61 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,79, atau 2,2%, menjadi $81,53 per barel.
Investor lebih optimis bahwa Federal Reserve AS semakin dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Hal ini terlihat dari prospek Fed dalam menaikkan suku bunga acuan hanya sekali lagi dan dalam kenaikan 25 basis poin merupakan titik awal yang berguna tetapi jalur kebijakan bank sentral akan bergantung pada data yang masuk, Presiden Fed New York John Williams mengatakan pada hari Selasa.
Sementara itu, laporan inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu diharapkan dapat membantu investor mengukur lintasan jangka pendek untuk suku bunga. Prospek permintaan minyak mentah jangka pendek akan segera menjadi lebih jelas. Minggu ini akan terlihat apakah ekonomi AS mengambil langkah-langkah ke dalam kolam resesi atau apakah akan melakukan tembakan meriam ke dalamnya.
Namun demikian, data dari China menunjukkan inflasi konsumen pada bulan Maret naik pada laju paling lambat sejak September 2021, menunjukkan pelemahan permintaan berlanjut dalam pemulihan ekonomi yang tidak merata. IHK Maret China lebih rendah dari yang diharapkan, yang dapat mendorong pemerintah China untuk lebih merangsang ekonomi.
Minyak berjangka telah naik sekitar 7% sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia mengejutkan pasar pekan lalu dengan pemotongan lebih lanjut target produksi mulai Mei. Produksi OPEC akan turun 500.000 bpd pada tahun 2023, kemudian naik 1 juta bpd pada tahun 2024, setelah perjanjian produksi grup berakhir, perkiraan Administrasi Informasi Energi pada hari Selasa.
Total produksi bahan bakar cair non-OPEC diperkirakan tumbuh 1,9 juta barel per hari (bph) pada 2023 dan 1 juta bph pada 2024, kata EIA.
Di Prancis, dimulainya kembali kilang terakhir dari empat kilang domestik yang ditutup oleh pemogokan selama sebulan menandakan kemungkinan dorongan permintaan minyak.
Di bagian depan pasokan AS, data industri tentang stok minyak mentah AS akan dirilis pada hari Selasa. Perkiraan rata-rata dari lima analis yang disurvei oleh Reuters adalah persediaan minyak mentah turun sekitar 1,3 juta barel dalam sepekan hingga 7 April.