Harga minyak turun tipis pada hari Rabu, berbalik dari kenaikan yang terjadi dari awal pekan. Para investor mencoba menilai dampak penuh dari varian virus corona Omicron pada permintaan bahan bakar global dan efektivitas vaksin yang ada. Minyak mentah berjangka Brent turun 25 sen, atau 0,3%, menjadi $75,19 per barel pada 08:29 WIB, setelah menetap 3,2% lebih tinggi pada hari Selasa. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $71,86 per barel, turun 19 sen, atau 0,3%, setelah naik 3,7% di sesi sebelumnya.
Pada awal pekan ini harga minyak mentah sempat rebound dari keruntuhan pekan lalu di tengah meningkatnya optimisme bahwa varian Omicron baru tidak akan menyebabkan kerusakan ekonomi besar. Tetapi investor masih belum sepenuhnya optimis dan mengambil pendekatan menunggu dan melihat sampai mereka mengetahui dampak penuh Omicron.
Varian Omicron dari virus corona sebagian dapat menghindari perlindungan dari dua dosis Pfizer dan vaksin COVID-19 mitra BioNTech, kata kepala penelitian laboratorium di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan. Produsen obat Inggris GSK sementara itu, mengatakan pada hari Selasa bahwa terapi COVID-19 berbasis antibodi dengan mitra AS Vir Biotechnology efektif terhadap semua mutasi varian Omicron.
Pandangan para investor juga tertuju pada pembicaraan nuklir Iran, ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan cuaca di musim dingin belahan bumi utara. Pembicaraan tidak langsung antara Washington dan Teheran tentang pemulihan pakta nuklir mereka dilanjutkan seminggu yang lalu tetapi terhenti pada hari Jumat, dengan dimulainya kembali dijadwalkan akhir pekan ini, karena para pejabat Barat menyuarakan kekecewaan atas tuntutan Iran yang meluas. Jerman ingin Iran mengajukan proposal realistis dalam pembicaraan mengenai program nuklirnya, kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Sementara itu, para pejabat AS telah mengatakan kepada anggota Kongres bahwa mereka memiliki kesepahaman dengan Jerman tentang penutupan pipa gas alam Nord Stream 2 jika Rusia menginvasi Ukraina, seorang pembantu senior kongres mengatakan kepada Reuters pada Selasa kemarin.
Investor bereaksi sedikit terhadap data inventaris mingguan minyak mentah AS. Sebagaimana dikabarkan bahwa stok minyak mentah AS turun pekan lalu sementara persediaan bensin dan sulingan naik, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa. Hasil kajian Reuters memperkirakan data persediaan minyak mentah AS akan menunjukkan penurunan mingguan kedua berturut-turut.