Investor Borong Emas Lagi, Menjaga Berbaliknya Arah Pasar Saham

0
75
Gold bars

JAVAFX – Harga emas kembali menetap di dekat tertinggi dalam tiga bulan ini pada perdagangan akhir pekan di hari Jumat (27/12/2019). Harga mencatat kenaikan mingguan terbaiknya dalam empat bulan, didukung oleh sikap kehati-hatian para investor. Mereka berusaha mengantisipasi kemungkinan aksi ambil untung yang dilakukan di bursa saham paska mengalami pemecahan rekornya.

Disisi lain, demam emas pada perdagangan diakhir tahun ini juga didorong oleh imbal hasil obligasi AS yang rendah. Kondisi ini semakin diperkuat dengan potensi beli emas yang muncul secara musiman. Seperti diketahui, bahwa secara musim, aksi beli akan terjadi pada januari dan februari dimana investor khususnya dari Asia akan merayakan Imlek.

Kenaikan harga emas ditengah keriuhan orang-orang menuju tahun baru dengan membawa catatan harga ekuitas yang mencapai rekor. Disisi lain, capaian ini justru membuat investor giat dan memasukkan sebagian uang mereka ke emas guna mengantisipasi terjadinya aksi jual saat sebagian diantara mereka melakukan aksi ambil untung.

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari di bursa Comex naik $ 3,70, atau 0,2%, pada $ 1,518,10 per troy rounce, level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 24 September ketika ditutup pada $ 1,540,20, menurut data FactSet. Untuk minggu ini, emas naik 2,45%, kenaikan mingguan tertajam sejak awal Agustus.

Paska tercapainya kesepakatan fase satu antara AS – China dalam perang dagang, emas dianggap sukses bertahan dengan latar belakang yang beragam dan membuat harga tetap bertahan dikisaran atas. Sedikit banyak, pencapaian ini menjadi modal kuat bagi pergerakan harga emas naik dikemudian hari.

Logam mulia juga mendapatkan dukungan di belakang tanda-tanda optimis dari perang perdagangan China – Amerika yang bergerak menuju resolusi parsial yang jelas. Ada tanda positif potensial untuk emas karena China merupakan salah satu pembeli terbesar logam mulia . Emas juga telah reli pada saat yang sama dengan saham A.S., pada hari Jumat.

Memang sentiment geopolitik dalam sepekan terakhir sepi, hal ini juga mengurangi kekhawatiran akan ketidak pastian perdagangan global. Investor merasa cukup percaya diri dan membuat bursa saham terus melayang naik. Pun demikian, perlu digaris bawahi bahwa reli ini tentu tidak akan berlangsung panjang. Pasalnya sejumlah analis telah memperkirakan kemungkinan ada jeda pasar sebagai akibat aksi ambil untung.

Disisi lain, melemahnya dolar AS juga membantu meningkatkan harga emas. Indeks Dolar AS turun 0,4% pada hari Jumat, dan mencatat penurunan 0,6% selama seminggu terakhir. (WK)