Surat kabar Washington Post, pada Selasa (18/4) malam, melaporkan sebuah penilaian militer AS yang bocor bahwa militer China akan segera mengerahkan drone mata-mata dengan elevasi tinggi yang bergerak setidaknya tiga kali kecepatan suara.
Surat kabar itu mengutip dokumen rahasia dari Badan Intelijen Geospasial Nasional.
Dokumen tersebut, yang tidak dapat dikonfirmasi atau diverifikasi secara independen oleh Reuters, menampilkan citra satelit tertanggal 9 Agustus yang menunjukkan dua drone pengintai berpeluncur roket WZ-8 di sebuah pangkalan udara di China timur, sekitar 560 km dari daratan Shanghai, menurut surat kabar itu.
Penilaian AS itu mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) “hampir pasti” telah mendirikan unit kendaraan udara tak berawak pertamanya di pangkalan tersebut, yang berada di bawah Komando Kawasan Timur, cabang militer China yang bertanggung jawab untuk menegakkan klaim kedaulatan China atas Taiwan, lapor surat kabar itu.
Washington Post menyatakan telah memperoleh penilaian program itu dari sekumpulan gambar file rahasia yang diunggah di platform Discord, yang diduga diunggah oleh seorang anggota Garda Nasional Angkatan Udara dari Massachusetts, yang ditangkap pada minggu lalu.
Pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen baru-baru ini dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy telah membuat Beijing kecewa.
China, yang mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri secara demokratis sebagai salah satu provinsinya, mengatakan Taiwan adalah satu-satunya masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing.