Inflasi AS Bisa Gagalkan Harga Emas Menembus Level Psikologisnya

0
110

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(13/10/2017), inflasi AS bisa gagalkan harga emas menembus level psikologisnya di $1300 pertroy ounce pada perdagangan akhir pekan ini setelah beberapa data pendukung inflasi AS menunjukkan arah kenaikannya.

Pendukung tersebut adalah data inflasi produsen semalam mengalami kenaikan yang sangat signifikan dimana inflasi tahunannya naik dari 2,4% menjadi 2,6% yang didorong oleh naiknya harga bahan bakar.

Seperti kita ketahui semalam, dolar AS membuat perlawanannya setelah beberapa data inflasi dan tenaga kerja yang membaik, namun faktor tersebut sedikit banyak tidak meluluhkan harga emas karena harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $7,00 atau 0,54% di level $1295,90 pertroy ounce.

Gejolak politik akan terus berlanjut di hari ini seiring dengan makin memanasnya situasi geopolitik Korea dan Catalunya yang masih terdapat tarik-ulur kedaulatannya juga masih dapat melemahkan dolar AS sewaktu-waktu juga. Sehingga situasi seperti itu dapat memunculkan aksi-aksi safe haven atau bisa dikata menguatkan posisi emas, sebagai bagian pengamanan sementara investasinya, sehingga risk appetite atau aset-aset yang beresiko untuk sementara segera ditinggalkan sejenak.

Pergerakan non-ekonomi seperti panasnya Korea dan Catalunya tersebut dapat menggugurkan segala perhitungan dan proyeksi ekonomi dunia meski bersifat sementara, namun dapat membuat pasar terjadi kepanikan sesaat dan hasilnya akan terjadi pergerakan harga yang besar. Butuh waktu pemulihan yang sedikit lama untuk mengobatinya, seperti contoh referendum Catalunya, setidaknya butuh waktu pemulihan seminggu ini bagi euro.

Namun perlu diketahui bahwa tingkat perkiraan pasar terhadap suku bunga the Fed sudah 83% atau turun dari 88% di awal pekan, sehingga dapat dipastikan pula hal tersebut mulai luntur akan terjadi, karena perseteruan naik tidaknya suku bunga oleh pejabat the Fed makin meruncing.

Namun sebetulnya inflasi inti tahunan AS sudah berada di angka 1,7%, sedangkan pertumbuhan upah 2,9% pertahunnya dan tingkat suku bunga the Fed 1% hingga 1,25%. Perkembangan perputaran uang atau money supply juga melebihi $3,9 trilyun, mendekati angka tertinggi akhir 2016, bila uang yang beredar tidak ditarik dengan kenaikan suku bunga maka peredaran uang di pasar akan mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah ekonomi the Fed, dan tentunya kemampuan the Fed dalam mengatasi gejolak ekonomi akan semakin berkurang.

Klaim pengangguran juga terus membuat pasar tenaga kerja AS mengetat, sehingga diperkirakan kondisi dolar AS bisa menguat di akhir pekan bila data-data ekonomi AS hari ini mendukungnya.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: International Business Times