India menolak keberatan China atas latihan militer gabungan AS-India yang diselenggarakan di dekat wilayah perbatasan India yang disengketakan dengan China.
Latihan bersama tentara India dan AS itu dimulai sejak pertengahan November dan akan berakhir pada Jumat (2/12).
Bagian dari latihan gabungan itu adalah manuver-manuver militer yang dilakukan di pegunungan Himalaya di Auli, negara bagian Uttarakhand, sekitar 100 kilometer dari wilayah perbatasan, yang dikenal dengan sebutan Garis Kendali Aktual.
China mengatakan pada hari Rabu (30/11) bahwa latihan gabungan itu “menyalahi semangat kesepakatan yang tercipta” antara Beijing dan New Delhi.
“Itu tidak mendukung rasa saling percaya antara China dan India.
China telah mengutarakan kekhawatiran kepada India mengenai latihan militer tersebut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam sebuah jumpa pers di Beijing.
Menanggapi pernyataan China, juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Arindam Bagchi, mengatakan pada hari Kamis (1/12) bahwa “India menggelar latihan dengan siapa pun yang dipilihnya, dan negara lain tidak berhak berkeberatan akan masalah ini.” Bagchi mengatakan, latihan itu tidak ada hubungannya dengan perjanjian yang disebut China.
“Namun, selagi hal ini dibahas, pihak China perlu merenungkan dan memikirkan pelanggarannya sendiri terhadap perjanjian ini,” kata Bagchi.
Ketegangan antara India dan China meningkat sejak bentrokan berdarah di perbatasan pada 2020, yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China di daerah Ladakh.
Akibatnya, kedua pihak terus mengerahkan puluhan ribu tentara yang didukung oleh artileri, tank dan jet tempur di sepanjang perbatasan yang disengketakan, serta dengan cepat membangun infrastruktur di pegunungan Himalaya.
Menyusul beberapa perundingan antara komandan militer kedua negara, para tentara telah mundur dari beberapa “titik gesekan” di sepanjang perbatasan tempat mereka ditempatkan berdekatan satu sama lain.
Namun pengerahan secara besar-besaran masih dilakukan di titik lain yang dianggap strategis bagi kedua negara.
Kementerian Pertahanan AS mengatakan dalam laporannya pekan ini bahwa China “memperingatkan” pejabat AS agar tidak ikut campur dalam urusannya dengan India menyusul pertempuran kecilnya di perbatasan.
“Republik Rakyat China berupaya mencegah ketegangan perbatasan yang dapat menyebabkan India bermitra lebih erat dengan Amerika Serikat,” demikian isi laporan berjudul “Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan China,” yang diserahkan kepada para anggota Kongres AS.
Latihan tahun ini di Auli merupakan latihan gabungan ke-18 yang digelar AS dan India, dengan sebutan “Yudh Abhyas” alias “Latihan Perang.” Tujuannya, bertukar pedoman, taktik dan teknik.
Latihan tahun lalu diselenggarakan di Alaska.
Sebelum latihan dimulai, Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa latihan itu akan berfokus pada pengawasan, keterampilan berperang di pegunungan, evakuasi korban dan bantuan medis tempur di medan dan kondisi iklim yang merugikan.
Latihan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperdalam kerja sama militer antara New Delhi dan Washington, yang didorong oleh kekhawatiran bersama atas meningkatnya ketegasan China.
India merupakan bagian dari aliansi Quad, bersama dengan AS, Australia dan Jepang, yang bertujuan melawan pengaruh Beijing yang semakin besar di kawasan Indo-Pasifik.
Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyan Jaishankar, telah menegaskan dalam beberapa forum bahwa hubungan New Delhi dengan Beijing tidak bisa normal tanpa perdamaian di wilayah perbatasan.