Pasar saham Jepang ditutup melemah pada hari Selasa setelah dalam tiga sesi sebelumnya reli, mengikuti penurunan di Wall Street dan karena aksi jual pada saham teknologi besar di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga AS.
Indeks saham Nikkei turun 0,94% ditutup pada level 28.230,61. Sementara indeks Topix turun 0,7% di level 1.982,68. Wall Street yang ditutup melemah telah mempengaruhi saham Jepang dan ditutup melemah meski penurunan hari ini lebih merupakan reaksi terhadap reli yang kuat dalam beberapa sesi terakhir.
Investor melihat kenaikan suku bunga AS sebagai faktor risiko karena ketika suku bunga tinggi, maka saham pertumbuhan akan mengalami aksi jual, dan itu berarti saham teknologi Jepang juga turun.
Saham AS ditutup lebih rendah pada hari Senin karena investor sedikit khawatir menjelang musim pelaporan pendapatan kuartal ketiga, sementara imbal hasil obligasi AS mencapai tertinggi multi-bulan pada akhir pekan lalu setelah data tenaga kerja AS di September tidak sesuai ekspektasi.
Saham teknologi menyeret indeks Nikkei melemah pada perdagangan sesi hari ini, dengan saham investor start-up SoftBank Group jatuh 2,42%, pembuat robot Fanuc turun 1,66% dan pembuat peralatan medis Terumo tergelincir 1,39%.
Saham perusahaan ritel dan maskapai penerbangan, yang naik baru-baru ini di tengah harapan pembukaan kembali ekonomi justru mencatat penurunan, masing-masing mencatat penurunan 1,89% dan 2,06%.
Yaskawa Electric Corp, yang merupakan salah satu yang pertama melaporkan hasil setiap musim pendapatan, turun 4,34% memperpanjang penurunan meskipun ada revisi kenaikan untuk prospek laba pada hari Jumat.
Saham produsen mobil berhasil melawan tren dan mencatat kenaikan atas pelemahan yen terhadap dolar, dengan saham Toyota Motor naik 0,78% dan Honda Motor naik tipis 0,2%.
Perusahaan tambang minyak, Inpex naik 1,76% di tengah lonjakan harga minyak. Eneos Holdings naik 1,41% setelah penyulingan terbesar Jepang itu mengakuisisi senilai $1,8 miliar operator pembangkit listrik tenaga surya Japan Renewable Energy untuk memperluas bisnis rendah karbonnya.