Indeks Dolar Di Bawah Level Atas Saat Ini, Lira Bangkit Lagi

0
104
Indeks Dolar

Indeks dolar tertahan di bawah level atas saat ini karena investor nantikan komentar baru dari pembuat kebijakan AS untuk mengukur seberapa jauh mereka akan membiarkan imbal hasil obligasi AS naik.

Lira Turki menunjukkan beberapa tanda stabilitas menyusul penurunan 7,5% pada hari Senin setelah Presiden Tayyip Erdogan memecat seorang kepala bank sentral yang pada akhir pekan kemarin.

Dolar diperdagangkan pada di 108,81 terhadap yen, sempat kehilangan sedikit tenaga setelah mencapai puncak sembilan bulan di 109,365 pekan lalu. Euro diperdagangkan di level 1,1934 terhadap dolar AS, setelah bangkit dari level terendah dua minggu di 1,1870 pada hari Senin.

Indeks dolar yang mencatat perdagangan dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama tergelincir 0,32% pada hari Senin dan relatif datar di awal perdagangan Asia di level 91,815.

Indeks telah naik 2,0% sepanjang kuartal ini atas peluncuran cepat vaksin COVID-19 di Amerika Serikat dan stimulus $1,9 dari Pemerintahan Biden yang terlihat mengangkat pertumbuhan ekonomi, membantu meningkatkan imbal hasil obligasi AS dan menarik investor ke dolar.

Daya tarik dolar semakin kuat karena pejabat Federal Reserve AS tampaknya mentolerir kenaikan imbal hasil obligasi dalam beberapa pekan terakhir.

Fokus saat ini tertuju pada kesaksian Kongres oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen hari ini.

Untuk saat ini, imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun menjadi 1,684% setelah memuncak di 1,754% pada hari Kamis, menjaga dolar tetap terkendali.

Sementara itu, Lira Turki diperdagangkan pada 7,7980 per dolar setelah jatuh tajam pada Senin ke level 8,485, mendekati rekor terendah 8,58. Namun, penurunan besar lira kemarin tidak banyak mengguncang kepercayaan investor pada mata uang pasar berkembang tersebut atas pemecatan gubernur sentral oleh Erdogan dan tidak dianggap memiliki risiko yang lebih luas.