IMF Sambut Baik Pembicaraan AS dan China

0
76

Juru bicara Dana Moneter Internasional (IMF), Julie Kozack, pada Kamis (13/7) mengatakan kepada wartawan, bahwa IMF menyambut baik pertemuan antara Amerika Serikat dan China baru-baru ini.

Ia mengatakan pertemuan tersebut akan membantu mendorong kerja sama di bidang-bidang penting untuk melakukan investasi dan pertumbuhan global.

“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, China, Amerika Serikat dan mitra-mitra dagang utama lainnya harus terus bekerjasama untuk mengatasi masalah utama yang berisiko memecah belah sistem perdagangan dan investasi global,” ujarnya.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen melakukan perjalanan ke Beijing pada akhir pekan lalu untuk memulihkan kembali hubungan yang tegang.

Yellen bertemu dengan pemimpin nomor dua di China, Perdana Menteri Li Qiang, dan beberapa pejabat lainnya dalam pertemuan selama 10 jam.

Hubungan antara dua raksasa ekonomi dunia itu berada di titik terendah dalam puluhan tahun karena perselisihan di sejumlah bidang termasuk teknologi, keamanan dan beberapa isu lainnya.

Kozack memperingatkan ongkos yang harus dibayar jika terjadi “fragmentasi perdagangan penuh atau sebagian, akan merugikan ekonomi global hingga tujuh persen dari PDB.” Dalam kesempatan yang sama, Kozack juga menyinggung soal “Stand By Agreement” dengan Pakistan, dengan mengatakan bahwa memastikan keberhasilan program itu, yang pada akhirnya akan membantu dan mendukung rakyat Pakistan, menjadi hal yang sangat penting.

“Meskipun ini merupakan program yang relatif singkat, hal ini akan memberikan waktu bagi Pakistan untuk menerapkan kebijakan penting untuk memperkuat situasi ekonomi domestik dan eksternalnya sehingga mendukung keberlanjutan program ini,” ujarnya.

Para pemimpin negara-negara G20 akan melangsungkan pertemuan puncak di India pada minggu depan.

Kozack memuji kepemimpinan India yang mengkritisi isu meningkatnya utang negara-negara di seluruh dunia.

“India telah memfasilitasi kemajuan nyata dalam memahami dan menangani kerentanan utang,” tambah Kozack.