JAVAFX – Imbal hasil obligasi Jerman tenor 10th jatuh ke level terendah baru, berada diwilayah negative pada hari Rabu karena penurunan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan oleh bank sentral Selandia Baru (RBNZ) dan data industri Jerman yang lemah. Kedua factor tersebut menjadi sentiment negative terhadap rally tanpa henti di pasar obligasi.
Bank sentral Selandia Baru (RBNZ) pada hari Rabu membuat keputusan yang mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps lebih besar dari yang diperkirakan, dan tampaknya akan menjaga kebijakan lebih rendah dan lebih lama dalam menghadapi resisko ekonomi global yang meningkat.
Kepala suku bunga di Commerzbank, Christoph Rieger mengatakan bahwa sementara Selandia Baru jarang menjadi satu penggerak di pasar Eropa, penurunan suku bunga yang lebih besar telah menambah perasaan bahwa bank sentral perlu maju dari kurva dalam bertindak agresif dan tidak membiarkan mata uang mereka menguat.
Imbal hasil obligasi di seluruh Kawasan euro bergerak lebih rendah pada awal perdagangan Eropa. Benchmark imbal hasil obligasi 10th Jerman turun ke level terendah -0,56% yang merupakan penurunan terbesar sejak 2014. Imbal hasil obligasi 10th Belanda juga mencapai level terendah baru sepanjang masa pada -0,44%, sementara imbal hasil obligasi 10th negara euro lainnya berada pada 2-4 bps lebih rendah.
Analis mengatakan data produksi industri Jerman yang lemah meningkatkan risiko bahwa ekonomi Jerman kemungkinan besar menyusut pada kuartal kedua.
Analis JAVAFX