Pasar saham Asia menguat di sesi Kamis, menyusul pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang memastikan suku bunga akan tetap rendah. Satu pernyataan yang menenangkan pasar dari kekhawatiran atas tingginya inflasi akan mendorong Fed mengetatkan kebijakan moneternya.
Jerome Powell memastikan akan memberikan dorongan baru untuk meningkatkan output perdagangan serta meningkatkan harga aset berisiko. Tidak sampai disitu, Powell juga sekaligus mendorong imbal hasil obligasi AS kembali ke level tertinggi satu tahun.
Indeks saham MSCI Asia-Pacific, tidak termasuk Jepang, naik 1,0% sementara indeks Nikkei Jepang naik 1,6%. Hang Seng Hong Kong melonjak 1,8% perlahan rebound dari penurunan hari sebelumnya setelah pengumuman kenaikan bea meterai.
Dalam kesaksian hari kedua di Washington, Jerome Powell menegaskan kembali janji The Fed untuk mengembalikan ekonomi AS menuju lapangan kerja penuh dan tidak mengkhawatirkan inflasi kecuali harga naik secara terus-menerus dan meresahkan.
Prospek diperpajangnya suku bunga tetap rendah muncul karena investor mengharapkan stimulus fiskal AS yang besar dan perkembangan dalam vaksinasi COVID-19 untuk menopang ekonomi, terutama sektor-sektor yang paling terpukul oleh pandemi ini.
Badan pengawasan obat dan makanan AS, FAO, mengatakan pada hari Rabu satu dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson tampak aman dan efektif dalam uji coba, membuka jalan disetujui untuk penggunaan darurat secepatnya minggu ini. Saham Johnson & Johnson naik 1,3% pasca berita tersebut.
Di Wall Street, indeks Dow Jones melonjak 1,35% ke rekor tertinggi, mengungguli kenaikan 1,0% indeks padat teknologi Nasdaq, karena investor beralih ke saham siklik dari perusahaan teknologi.