Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi terkoreksi mengikuti pelemahan bursa saham Amerika Serikat.
IHSG dibuka melemah 3,79 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.008,24.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,95 poin atau 0,11 persen ke posisi 834,78.
“Dibayangi koreksi Wall Street pada perdagangan Selasa (13/7/2021) kemarin, IHSG diperkirakan cenderung menguji level psikologis 6.000 pada perdagangan Rabu ini,” kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari eksternal lainnya, kenaikan imbal hasil obligasi seiring dengan kenaikan inflasi di AS pada Juni 2021, serta antisipasi pidato Gubernur The Fed Jerome Powell berpotensi memicu pelemahan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini yang dapat memberikan sentimen negatif bagi IHSG.
Dari dalam negeri, terdapat kecenderungan pelaku pasar mulai mempertimbangkan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
Kemenkeu merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 dari 4,5 persen-5,3 persen menjadi 3,7 persen-4,5 persen.
Sementara, BI merevisi pertumbuhan ekonomi 2021 dari 4,1 persen-5,1 persen menjadi 3,8 persen.
Hal tersebut terkait dengan potensi perpanjangan periode pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali yang dijadwalkan berakhir pada 20 Juli 2021.
Pertimbangan utamanya yaitu penambahan kasus baru COVID-19 di Indonesia yang relatif masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Investor pun disarankan untuk tidak terlalu agresif melakukan aksi beli.
IHSG hari ini diperkirakan bergerak di rentang 5.950-6.075.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 40,52 poin atau 0,14 persen ke 28.677,72, indeks Hang Seng turun 140,76 poin atau 0,5 persen ke 27.822,65, dan indeks Straits Times meningkat 5,27 poin atau 0,17 persen ke 3.172,08.