Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpotensi bergerak sideways (mendatar) seiring adanya sentimen dari regional maupun global.
IHSG dibuka menguat 59,36 poin atau 0,87 persen ke posisi 6.869,57.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 7,13 poin atau 0,75 persen ke posisi 964,08.
“Kami memperkirakan IHSG berpotensi sideways pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional,” sebut Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pasar-pasar Asia-Pasifik diperkirakan akan mengalami pelemahan pada hari ini, Senin (17/07), yang mana para investor menantikan data ekonomi penting yang akan dirilis oleh China.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak mendatar (sideways) pada penutupan Jumat pekan lalu (14/07).
Indeks Dow Jones Industrial Average mencapai level tertinggi sejak Maret 2023, dikarenakan hasil pendapatan yang kuat dari beberapa bank dan perusahaan terbesar.
Yield US Treasury 10 Year menguat 1,7 persen atau 0,06 basis poin pada level 3.830 persen, dan Index dolar AS menguat 0,14 persen ke level 99.914.
Pasar komoditas terpantau sideways (mendatar) pada Jumat (14/07) kemarin; minyak WTI melemah 2,31 persen ke level 75,42 per barel, Brent melemah 1,83 persen ke level 79,9 per barel.
Kemudian, harga batubara menguat 4,4 persen di level 132.75 ton per dolar AS, nikel menguat 1,75 persen ke level 21,629 dolar AS dan CPO menguat 0,4 persen ke level 3,895 Ringgit Malaysia, dan emas terpantau melemah 0,05 persen ke level 1,964 dolar AS per troy ons.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 28,00 poin atau 0,09 persen ke 32.391,30, indeks Hang Seng menguat 63,16 poin atau 0,33 persen ke 19.413,77, indeks Shanghai menguat 1,22 poin atau 0,04 persen ke 3.237,70, dan indeks Straits Times menguat 10,17 poin atau 0,31 persen ke 3.248,63.