Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah dipimpin saham sektor properti.
IHSG ditutup melemah 14,97 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.681,75.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,83 poin atau 0,40 persen ke posisi 948,73.
“IHSG bergerak variatif yang tampaknya dipengaruhi sentimen eksternal dan internal,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari Internal, Bank Dunia melaporkan Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tercatat naik sebesar 9,8 persen menjadi 4.580 dolar Amerika Serikat (AS) pada 2022, dibandingkan pada tahun 2021 yang sebesar 4.170 dolar AS.
Sehingga, Indonesia masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau Upper Middle-Income Country, yang memberikan indikasi pemulihan ekonomi dalam negeri tetap terjaga.
Sementara itu, dari eksternal, bursa regional Asia bergerak melemah, pasar cenderung menyoroti hubungan China dan AS terkait dengan teknologi.
Pemerintah China memberlakukan pembatasan galium dan germanium, yang penting untuk semikonduktor, telekomunikasi, dan kendaraan listrik, karena konflik perdagangan dengan AS dan Eropa (sekutunya) meningkat.
Hal tersebut mendorong perang teknologi antara AS dan China tak ada habisnya.
Dibuka menguat, IHSG bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 0,90 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing meningkat 0,81 persen dan 0,70 persen.
Sedangkan, tiga sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam minus 0,44 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku yang turun masing-masing minus 0,27 persen dan 0,06 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FORU, SKRN, DOOH, GJTL dan GWSA.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni HAJJ, NAYZ, ERTX, LAJU dan GULA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.165.778 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,43 miliar lembar saham senilai Rp7,94 triliun.
Sebanyak 313 saham naik, 233 saham menurun, dan 191 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 330,80 poin atau 0,98 persen ke 33.422,50, indeks Hang Seng menguat 109,09 poin atau 0,57 persen ke 19.415,68, indeks Shanghai menguat 1,37 poin atau 0,04 persen ke 3.245,35, dan indeks Strait Times melemah 3,33 poin atau 0,10 persen ke 3.203,77.