Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi melemah dipicu kekhawatiran terhadap tingginya inflasi dan resesi ekonomi global.
IHSG dibuka melemah 162,19 poin atau 2,35 persen ke posisi 6.747,56.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 39,11 poin atau 3,81 persen ke posisi 986,84.
“Sentimen investor masih tertekan oleh kekhawatiran seputar inflasi, kenaikan suku bunga dan kemungkinan terjadinya resesi ekonomi,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Investor khawatir mengenai akan seberapa agresif bank sentral AS The Federal Reserve dalam menjinakkan inflasi.
Pada minggu lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Melangkah terlalu agresif berkaitan dengan suku bunga dinilai akan memperbesar risiko terjadinya inflasi terutama di hadapan berbagai macam tantangan seperti tingkat inflasi yang tinggi, invasi Rusia ke Ukrania, serta gangguan rantai pasok global yang dipicu oleh pandemi COVID-19.
Fokus perhatian investor akan tertuju pada rilis data inflasi April AS minggu ini, yakni Consumer Proce Index (CPI) pada Rabu (11/5) dan Producer Price Index (PPI) pada Kamis (12/5).
Investor mempunyai ekspektasi kedua data tersebut akan memperlihatkan perlambatan kenaikan harga-harga.
Investor berharap Maret adalah puncak dari rangkaian kenaikan harga-harga di ekonomi AS.
Oleh karena itu, data CPI dan PPI akan memberi investor petunjuk seberapa agresif The Fed akan bertindak untuk memitigasi kenaikan harga.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun sekitar 6 persen semalam setelah Arab Saudi, salah satu negara produsen minyak terbesar di dunia, menurunkan harga jual minyak mentahnya untuk kawasan Asia dan Eropa mulai Juni.
Harga minyak mentah juga tertekan oleh berita bahwa Uni Eropa (UE) bersiap menghapuskan aturan dalam usulan paket sanksi ekonomi untuk Rusia yang melarang kapal berbendera negara anggota UE untuk mengirimkan minyak mentah asal Rusia ke negara-negara lain.
Langkah itu di nilai dapat menghapus gangguan transportasi pada pasar energi global di tengah perang antara Rusia dan Ukrania yang masih terus berlangsung.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 356,46 poin atau 1,35 persen ke 25.962,88, indeks Hang Seng naik 546,03 poin atau 2,73 persen ke 19.455,93, dan indeks Straits Times terkoreksi 45,56 poin atau 1,39 persen ke 3.229,51.