Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka melemah 13,16 atau 0,19 persen ke posisi 6.896,99.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,12 poin atau 0,32 persen ke posisi 960,08.
“Dari domestik, investor dapat memperhatikan data Inflasi Indonesia yang akan dirilis awal Mei 2023.
Serta, FOMC Meeting (The Fed) yang akan diadakan pekan depan,” tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pada perdagangan hari pertama setelah libur panjang Idul Fitri kemarin, Rabu (26/04), IHSG ditutup menguat ditopang oleh dana asing yang terus masuk ke pasar saham Indonesia dan penguatan nilai tukar rupiah.
Selain itu, penguatan IHSG juga diwarnai oleh rilis laporan kinerja emiten pada kuartal I-2023, serta pembayaran dividen untuk tahun buku 2022.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup variatif pada perdagangan tadi malam, di tengah rilis laporan kinerja perusahaan pada kuartal I-2023.
Regulator bank AS sedang mempertimbangkan untuk menurunkan private assessments (penilaian) terhadap First Republic Bank, yang dapat menghambat kemampuan bank tersebut untuk meminjam dari The Fed.
Saham First Republic Bank telah terkoreksi minus 96,1 persen sepanjang tahun ini.
Selanjutnya, investor fokus terhadap rilis laporan keuangan kuartal I-2023, data inflasi yang terefleksi melalui data Indeks Harga PCE yang akan rilis pada Jumat (28/04), serta pertemuan The Fed pada pekan depan.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 88,00 poin atau 0,31 persen ke 28.328,50, Indeks Hang Seng melemah 71,02 poin atau 0,36 persen ke 19.686,25 indeks Shanghai menguat 0,20 poin atau 0,01 persen ke 3.264,30, dan indeks Straits Times melemah 14,68 poin atau 0,45 persen ke 3.279,23.