Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan diprediksi bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham global.
IHSG dibuka menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.176,68.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,58 poin atau 0,63 persen ke posisi 1.046,48.
“IHSG diperkirakan menguat hari ini seiring pergerakan bursa global dan regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bursa saham AS hari Kamis (2/6) ditutup menguat setelah penurunan dua hari berturut-turut.
Dow Jones menguat 1,33 persen, S&P500 naik 1,84 persen, dan Nasdaq meningkat 2,69 persen.
Data klaim tunjangan pengangguran awal AS turun menjadi 200 ribu klaim dari sebelumnya 211 ribu klaim dan di bawah ekspektasi 214 ribu klaim.
Investor juga menanti data tingkat pengangguran dan data ketenagakerjaan non pertanian atau nonfarm payrolls bulan Mei pada Jumat ini yang diperkirakan turun.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 0,61 persen ke level 2,91 persen dan indeks dolar turun 0,66 persen ke level 101,82.
Di sisi lain, pasar komoditas bergerak menguat.
Tembaga menguat 5,3 persen ke level 457 dolar AS per ton dan minyak WTI naik 2,2 persen ke level 117 dolar AS per barel.
Sedangkan harga emas meningkat 1,7 persen ke level 1.873 dolar AS per troy ounce, CPO naik 1,7 persen ke 6,465 ringgit per ton, dan batubara menguat 0,1 persen ke level 354 dolar AS per ton.
Dari dalam negeri, kemarin rilis data inflasi Indonesia bulan Mei naik menjadi 3,55 persen (yoy), level tertinggi sejak Desember 2017, seiring akselerasi konsumsi selama perayaan Idul Fitri.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 293,06 poin atau 1,07 persen ke 27.706,94 dan indeks Straits Times meningkat 7,56 poin atau 0,23 persen ke 3.234,28.
Sedangkan bursa saham Hong Kong tutup.