Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan diprediksi menguat mengikuti kenaikan indeks saham utama di Wall Street.
IHSG dibuka menguat tipis 0,87 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.050,55.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,04 poin ke posisi 1.026,23.
“Kami perkirakan IHSG akan kembali menguat hari ini, seiring dengan pergerakan positif bursa global dan regional,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bursa saham AS hari Kamis (24/3) kemarin ditutup menguat.
Dow Jones naik 1,02 persen, S&P500 menguat 1,43 persen, dan Nasdaq meningkat 1,93 persen karena hasil kinerja memuaskan perusahaan teknologi (Nvidia dan Intel) dan material (Nucor dan Freeport-McMoRan).
Sementara itu, data klaim tunjangan pengangguran awal turun menjadi 187 ribu klaim dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 215 ribu klaim sekaligus level terendah sejak 1969.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 0,9 persen ke level 2,34 persen dan indeks dolar AS naik 0,16 persen ke level 98,79.
Dari pasar komoditas terpantau bergerak variatif.
Harga minyak WTI turun ke level 112 dolar AS per barel dan CPO melemah ke 6.199 ringgit per ton.
Sementara itu nikel naik tajam ke level 37.234 dolar AS per ton, batubara naik ke level 276 dolar AS per ton, timah menguat ke level 42.066 dolar AS per ton, dan emas naik ke level 1.964 dolar AS per troy ons.
Dari domestik, kasus COVID-19 di Indonesia ada penambahan 5.808 kasus baru pada Kamis (24/3) kemarin, dengan daily positive rate 5,3 persen.
Sementara itu, sebanyak 122 orang yang meninggal dan kasus aktif sebanyak 155.977 kasus pada hari yang sama.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 91,4 poin atau 0,33 persen ke 28.201,79, indeks Hang Seng turun 72,69 poin atau 0,33 persen ke 21.873,26, dan Straits Times meningkat 16,3 poin atau 0,48 persen ke 3.416.