Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menurun yang dipimpin saham-saham sektor energi.
IHSG ditutup melemah tipis 1,41 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.922,6.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,56 poin atau 0,06 persen ke posisi 997,7.
“Terkoreksinya indeks di bursa Wall Street seiring gagalnya perundingan antara Rusia dan Ukraina menjadi katalis negatif bagi IHSG,” tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Terkoreksinya IHSG juga dipicu oleh harga minyak mentah dan batu bara yang melemah cukup signifikan.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 3,57 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor perindustrian masing-masing 1,5 persen dan 1,01 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi di mana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,84 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang baku masing-masing minus 0,49 persen dan minus 0,26 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp73,79 miliar.
Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp49,38 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.414.972 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,4 miliar lembar saham senilai Rp14,39 triliun.
Sebanyak 260 saham naik, 246 saham menurun, dan 174 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 527,62 poin atau 2,05 persen ke 25.162,78, indeks Hang Seng turun 336,47 poin atau 1,61 persen ke 20.553,79, dan Straits Times meningkat 8,93 poin atau 0,28 persen ke 3.249,66.