Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun seiring revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021.
IHSG ditutup melemah 66,54 poin atau 1,09 persen ke posisi 6.012,03.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 8,67 poin atau 1,03 persen ke posisi 835,73.
“Dari dalam negeri, revisi terhadap pertumbuhan ekonomi dari pemerintah maupun Bank Indonesia pada kuartal III menjadikan pergerakan IHSG lebih terbatas,” kata Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Selasa.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021 menjadi 3,7 persen sampai 4,5 persen (yoy) dari sebelumnya 4,5 persen sampai 5,3 persen (yoy).
Sedangkan Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 ke level 3,8 persen (yoy), dari proyeksi sebelumnya di kisaran 4,1 persen sampai 5,1 persen (yoy).
PPKM Darurat yang menjadi upaya pemerintah dalam penanganan pandemi berpotensi diperpanjang.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan pada sidang bersama DPR RI.
“Tentu ini dapat menjadi kekhawatiran pelaku pasar terhadap penerimaan negara yang berpotensi berada di bawah target,” ujar Okie.
Pemerintah awalnya cukup optimistis dengan penerimaan negara dari perpajakan tahun ini.
Hal itu terbukti dari data Kemenkeu yang menyebutkan outlook penerimaan pajak 2021 sebesar Rp1.176,3 triliun atau setara dengan 95,7 persen dari target APBN 2021 yang mencapai Rp1.229,6 triliun.
Sementara itu pasar saham Asia bergerak menguat sejalan dengan pergerakan pasar saham global di tengah kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi pada kuartal III.
Kinerja keuangan pada kuartal II dinilai dapat menjadi pemicu yang cukup kuat melihat progres pemulihan sepanjang 2021 yang terefleksi pada kinerja keuangan perusahaan.
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus bergerak di zona merah baik pada sesi pertama dan juga sesi kedua hingga akhirnya ditutup turun.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam yaitu 2,98 persen, diikuti penurunan sektor infrastruktur dan sektor kesehatan masing-masing 2,57 persen dan 1,97 persen.
Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor transportasi & logistik sebesar 0,3 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp211,49 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.310.623 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,73 miliar lembar saham senilai Rp11,15 triliun.
Sebanyak 127 saham naik, 381 saham menurun, dan 139 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 149,22 poin atau 0,52 persen ke 28.718,24, Indeks Hang Seng naik 448,17 poin atau 1,63 persen ke 27.963,41, dan Indeks Straits Times meningkat 25,61 poin atau 0,81 persen ke 3.172,75.