Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat, seiring meredanya sentimen gagal bayar raksasa pengembang properti China Evergrande Group.
IHSG menguat 47,51 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.108,27.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 10,45 poin atau 1,23 persen ke posisi 862,18.
“Katalis positif bagi IHSG hari ini antara lain meredanya kekhawatiran investor terhadap potensi gagal bayar Evergrande dan naiknya harga komoditas seperti CPO dan batu bara,” tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Katalis positif lainnya yaitu kasus COVID-19 di Tanah Air terus menurun dan meningkatnya aktivitas ekonomi seiring dilonggarkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sementara itu, kata dia, katalis negatif bagi IHSG hari ini yaitu melemahnya harga nikel dan timah.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 2,24 persen, diikuti sektor energi dan sektor keuangan masing-masing 1,29 persen dan 1,11 persen.
Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi sebesar 0,69 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp495,76 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.453.428 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,45 miliar lembar saham senilai Rp13,94 triliun.
Sebanyak 279 saham naik, 221 saham menurun, dan 155 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 200,31 poin atau 0,67 persen ke 29.639,4, Indeks Shanghai naik 14,52 poin atau 0,4 persen ke 3.628,49, dan Indeks Straits Times terkoreksi 13,3 poin atau 0,43 persen ke 3.049,9.