Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 31,36 poin atau 0,45 persen ke posisi 7.011,68.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,38 poin atau 0,56 persen ke posisi 970,42.
“IHSG di akhir perdagangan ditutup menguat, sedangkan bursa global bergerak variatif akibat pelaku pasar masih menantikan keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya, namun pasar akan fokus terhadap proyeksi ekonomi dan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell setelah pertemuan tersebut.
Pernyataan Jerome Powell merupakan petunjuk arah ke depan mengenai rencana The Fed pada sisa tahun 2023 ini terkait suku bunga acuan dan proyeksi ekonomi baru, di tengah kenaikan harga minyak yang kembali mengancam kenaikan inflasi.
Asian Development Bank (ADB) dalam outlook terbaru melaporkan ekonomi Asia dan Pasifik diperkirakan akan tumbuh 4,7 persen pada tahun ini, atau turun tipis dibandingkan proyeksi sebelumnya 4,8 persen.
ADB mengungkapkan sejumlah risiko yang dihadapi di kawasan yaitu kemerosotan pasar properti di China yang masih menjadi kekhawatiran.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu sektor barang konsumen non primer sebesar 1,22 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik sebesar 1,05 persen dan 0,96 persen.
Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang baku yang turun minus 0,32 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor infrastruktur yang turun minus 0,29 persen dan minus 0,17 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MARI, MSIN, KKGI, PTMP dan SRTG.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni TNCA, SATU, APEX, WIDI dan RELF.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.238.832 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,13 miliar lembar saham senilai Rp12,03 triliun.
Sebanyak 288 saham naik, 249 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 218,18 poin atau 0,66 persen ke 33.023,80, indeks Hang Seng indeks melemah 111,57 poin atau 0,62 persen ke 17.885,60 indeks Shanghai melemah 16,39 poin atau 0,52 persen ke 3.108,57, dan indeks Strait Times menguat 2,59 poin atau 0,08 persen ke 3.243,34.